Berapa judul puisi mesti kurangkum
dari rasa perih dan putus asa
Sungguh tak patut berlarut-larut
Bumi lebih nelangsa dan piatu
di mana ibukota lebih kejam dari ibu tiri
kerusakan paling parah di muka bumi
direncanakan oleh bengis orang kota
Remah-remah cintaku berpendaran
tak kenal musim dan waktu
kepada-mu yang berpipi seperti apel
Melintasi sungai waktu yang mengering
saat pasar kagetan menghilang sendiri
tiba-tiba puisiku tak berdaya
bahkan untuk melipur lara diri
Tapi bumi lebih piatu
dan sering berduka
Bandung, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!