Mohon tunggu...
Doddie Faraitody
Doddie Faraitody Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

penganut ideologi pertemanan | penikmat dan pemerhati musik indie & bawahtanah | nigtwalker-day sleeper | wisatawan asing dari negara dunia ketiga | PSK : Pekerja Seni Komersil

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bank Century dan Analogi Pengemis

20 Maret 2010   07:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:18 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Sejak Kalimat AngkaraKitaTerlanjur Menjadi Lampiran Kajian Lemhanas Kau dan aku Tahu Pahlawan Tidak Lagi DatangDariKurusetra Namun Dalam Bentuk Dominasi Mie Instant Di Tengah Bencana Sejak Tanah Basah ini Menagih JanjiMataYangDibayarMata Sejak Mata Sungai Menagih Suara MerekaYangHilang Di Ujung Desa Sejak Kebebasan Hanya Berarti Di Hadapan Kotak Suara Sejak Para Ekonom Memperlakukan Nasib Serupa Statistik Ramalan Cuaca Telah KhatamKitaBaca Semua Analisa Semua Neraca Semua Melihat Tai KucingYangMembenarkan Semua Prasangka KitaBelajar Membaca GejalaDariJelaga”

(Membaca Gejala dari Jelaga – Homicide)

[caption id="attachment_98230" align="alignleft" width="270" caption="apa bedanya Bank Century dengan pengemis ? - google.com"][/caption] Kasus Bank Century yang menuai kontroversi dari banyak pihak kecuali bagi partai demokrat sudah lama menjadi bahan tulisan maupun obrolan berbagai kalangan. Tulisan ini hanya sekedar mengingatkan kembali bahwa masih ada masalah yang dihadapi pemerintah dan DPR di negara ini, setelah sejenak ada jeda dengan munculnya berita baku tembak antara anggota Densus 88 Polri dengan Para teroris baik di Aceh maupun di Pamulang yang menewaskan buronan yang selama ini dicari, Dulmatin.Berita tentang teroris ini sepertinya selalu muncul di saat pemerintah sedang terdesak oleh berbagai kasus. (semoga bukan hanya sekedar untuk mengalihkan perhatian masyarakat).

[caption id="attachment_98231" align="alignright" width="300" caption="nasabah belum bisa mengambil dananya - kemana dana bail out? (google.com)"][/caption]

Untuk menjawabnya saya coba menganalogikan Bank Century sebagai pengemis. Ada 3 (tiga) jenis pengemis. Pertama, Pengemis karena lapar dan tidak punya sesuatu untuk dimakan. Pengemis ini akan meminta-minta karena kalau tidak meminta dia akan mati kelaparan. Bank Century mengalami CAR (Capital Adequacy Ratio-rasio kecukupan modal) negatif dan meminta bantuan LPS karena bila tidak dibantu bank tersebut akan collapse. Kedua tipe pengemis yang pura tidak punya apa-apa padahal sebenarnya dia punya dan mengemis untuk menambah apa yang telah dia punya. Bank sengaja dibuat bankrut karena adanya pelarian asset yang dilakukan oleh pemiliknya sendiri sehingga punya alasan untuk meminta bantuan dan Bank Indonesia untuk melakukan suntikan dana. Tipe ketiga adalah Pengemis yang dikoordinir oleh pihak lain untuk kepentingan pihak lain tersebut. Dipaksa mengemis untuk keuntungan pihak yang mengkoordinir. Bank Century hanya dijadikan alat oleh suatu kelompok untuk bisa mengeruk dana dari LPS bukan untuk kepentingan kelangsungan hidup bank atau mengembalikan dana nasabah, tetapi hanya untuk kepentingan kelompok tersebut.

Kenyataanya saat ini adalah dana telah dikucurkan melalui bailout kepada Bank Cantury, tetapi para nasabah masih belum bisa mendapatkan uangnya kembali, kemanakan dana bailout itu mengalir? Untuk kepentingan siapakah bail out itu dilakukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun