Mohon tunggu...
Kelvin Layzuardy
Kelvin Layzuardy Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Menulis ulasan produk

Selanjutnya

Tutup

Money

Mitos Email Marketing yang Salah

9 Oktober 2021   14:02 Diperbarui: 9 Oktober 2021   14:25 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Anda dengar atau baca "Email Marketing," apa yang langsung muncul di pikiran Anda?

Mahal. Untuk korporat besar. Usang.

Mungkin ini adalah beberapa hal yang Anda pikirkan.

Dan beberapa hal ini termasuk dalam mitos email marketing.

Padahal, jika dilihat faktanya, mitos-mitos ini tidak sepenuhnya benar.

Dan malah cenderung menyesatkan.

Untuk itu, mari kita bahas mitos dalam email marketing tersebut.

Mitos 1: Email Marketing Hanya Untuk Bisnis Besar

Hal ini jelas salah.

Email marketing adalah strategi yang efektif untuk segala skala bisnis, dari besar hingga kecil.

Kalau Anda bicara sekitar 3 atau 2 dekade lalu, mungkin iya.

Karena yang punya dan aktif mengecek emailnya pun hanya sebagian kecil orang saja.

Tetapi, kini hal itu sudah jauh berubah.

Pasalnya, sudah banyak orang yang memiliki akun email dan juga cukup rutin mengeceknya.

Dan lagi, email sendiri banyak digunakan setiap orang untuk menggunakan berbagai layanan digital yang ada sekarang.

Jadi, meninjau dari segi pengguna dan kegunaannya, email marketing banyak digunakan.

Maka dari itu, sangat disayangkan jika Anda tidak memaksimalkan potensi penggunaan email.

Namun, bicara soal email dan email marketing, kini pun tujuannya sudah berubah.

Dulu, email marketing hanya digunakan untuk jualan dan promosi.

Ya, memang kalau bicara marketing ya ujung-ujungnya penjualan dan cuan.

Tapi, sekarang kegunaan email marketing sendiri lebih beragam.

Sebagai contoh, email marketing bisa digunakan untuk menaikkan engagement dengan pelanggan Anda.

Fungsi customer service dalam email marketing ini sangat penting untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan.

Tentunya, bukan hanya bisnis besar yang butuh hubungan baik dengan pelanggannya, kan?

Mitos 2: Email Marketing itu Mahal

Guna menjawab mitos ini, jawabannya belum tentu.

Kenapa? Lihat dulu kebutuhan Anda.

Kalau Anda berniat mengirimkan ratusan juta email setiap bulannya, ya tentunya biayanya akan cukup terasa.

Tapi, kalau hanya ratusan hingga ribuan email setiap bulannya, harganya saat ini cenderung bersahabat dengan kantong.

Pasalnya, harga tentunya kembali lagi berdasarkan tingkat kebutuhan Anda.

Kalau Anda butuhnya banyak, ya harus ada alokasi dana yang cukup besar pula.

Tapi kalau kebutuhan Anda tidak sebegitu banyak, tentu biayanya tidak akan membengkak.

Dan lagi, sekarang sudah banyak penyedia layanan email marketing yang menyediakan harga sangat bersahabat.

Mulai dari penyedia layanan dari luar negeri, seperti Mailchimp dan Zoho.

Hingga penyedia layanan email marketing dari dalam negeri, seperti DocoBlast.

Mitos 3: Email Marketing Sudah Usang

Kata siapa?

Mengingat milyaran transaksi email tahun lalu dan integrasi penggunaan email untuk berbagai kebutuhan, sangat aman untuk bilang email marketing jauh dari kata usang.

Malahan sebaliknya.

Hanya saja, secara fungsi dan intensitas penggunaan, email mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Dulu, email banyak digunakan untuk berkomunikasi layaknya WhatsApp di zaman sekarang.

Namun, hal ini berubah seiring populernya media komunikasi lainnya.

Tetapi, hal ini tidak serta merta berarti email sudah usang.

Email kini memiliki fungsi komunikasi yang lebih spesifik.

Misalnya saja, bandingkan email dengan media sosial.

Ketika membuka media sosial, orang cenderung tidak punya tujuan spesifik tertentu.

Entah hanya melihat-lihat sesuatu atau menghibur diri.

Sekalipun ada tujuan spesifik tertentu, besar pula distraksi yang ada untuk mengaburkan tujuan itu.

Tapi hal yang sama tidak terjadi dengan email.

Email rata-rata digunakan untuk tujuan yang lebih spesifik. Atau malah sangat spesifik.

Contohnya komunikasi profesional, transaksi informasi yang cukup formal, dan melihat update spesifik tertentu dari bisnis atau layanan yang kita gunakan.

Dan, sekalinya Anda melakukan marketing melalui email dan pembaca tertarik dengan kampanye marketing itu, besar kemungkinan mereka akan lari ke pembelian.

Atau setidaknya tanya-tanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun