Mohon tunggu...
Kelvin Layzuardy
Kelvin Layzuardy Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Menulis ulasan produk

Selanjutnya

Tutup

Money

Seberapa Efektif Email untuk Penjualan?

29 September 2021   18:43 Diperbarui: 29 September 2021   18:59 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda sering dapat email dari bisnis atau penyedia layanan tertentu?

Sama, saya juga.

Dan, harus diakui, kebanyakan dari email itu tidak Anda buka, kan?

Saya yakin, banyak dari kita yang, ketika mendapat notifikasi email, membiarkannya begitu saja.

Kalau memang begitu, kenapa berbagai bisnis ini masih sempat-sempatnya mengirimkan email setidaknya 1x dalam 1 hari?

Mari kita telaah dulu.

Transaksi email di seluruh dunia berdasarkan data

Menurut data dari Statista, diperkirakan ada 306 milyar email yang dikirim dan diterima seluruh pengguna internet di 2020.

Jumlah itu diperkirakan naik di 2021, yaitu menjadi 320 milyar.

Dengan jumlah sebesar itu, tentunya bingung kan ya membayangkannya?

Oke, mari kita kerucutkan pembahasannya.

Dari data yang sama pula, bagi pengguna internet yang di usia 18 hingga 40 an, dan notabene pekerja kantoran, jumlah email yang diterima setiap harinya sekitar 121 email.

Tentunya dari berbagai sumber. Email kantor, email pribadi, dan spam.

Bayangkan saja, 121 email setiap harinya.

Katakanlah sekitar setengahnya adalah email spam. Maka, email "asli" yang diterima berjumlah sekitar 60-61 email setiap harinya.

Lalu, anggap saja setengahnya merupakan email yang tujuannya bisnis komersil, sedangkan sisanya adalah email informasi biasa.

Ada 30 email bisnis yang masuk setiap harinya. Artinya, ada 30 perusahaan yang berlomba-lomba untuk memenangkan penjualan pada 1 orang.

Dari 30 email bisnis itu, berapa yang dibuka dan dibaca lebih lanjut? 10? 6? 2? Atau tidak ada sama sekali?

Itu baru baca. Yang misalnya membaca lalu membeli berapa? Bisa jadi hanya 1/100 dari total email dibuka.

Mungkin Anda berpikir, "apa gak rugi ini bisnis susah-susah bikin email tapi gak dibaca?"

Sebelum lebih jauh berasumsi, ada baiknya kita lihat data berikutnya.

Berapa banyak email bisnis yang dibuka?

Di tahun 2019, sebuah perusahaan bernama CampaignMonitor melakukan studi terhadap ]email bisnis di berbagai industri.

Hasilnya, ditemukan rata-rata sekitar 18% saja email yang dibuka.

82% sisanya ditelantarkan begitu saja.

Artinya, dari 100 orang, hanya ada 18 orang yang membuka email tersebut.

Hanya membuka ya. Bukan membeli atau mengklik link tertentu di email itu.

Yang membuka dan mengklik link yang ada di email itu kurang dari 3%.

Artinya, setiap 100 penerima email, kemungkinan hanya 1 hingga 3 orang yang membuka dan menindaklanjuti email itu.

Ingat, mereka belum melakukan pembelian.

Bisa jadi yang melakukan pembelian hanya sebagian kecil dari jumlah penerima yang besar.

Masih bingung sampai di sini kenapa bisnis masih memakai email?

Baiklah, mari ke pembahasan selanjutnya.

Sebuah persentase kecil dari yang membuka email bisnis

Jika tadi dijelaskan bahwa dari 100 orang, mungkin hanya 1-3 orang yang membuka dan menindaklanjuti email itu, mungkin Anda masih terheran-heran apa untungnya.

Kita anggap saja yang melakukan pembelian hanyalah 1% dari penerima email (yang mana jumlah ini bisa dibilang cukup signifikan kalau bicara statistika).

Kalau penerimanya 100 orang, maka pada akhirnya hanya ada 1 orang yang membeli. Begitu kan?

Nah, itu kalau 100 orang.

Realitanya, bisnis seringkali mengirim email secara langsung pada ratusan, ribuan, atau bahkan ratusan ribu penerima. Lebih seringnya di angka ribuan.

Nah, bayangkan sebuah bisnis mengirimkan 10.000 email.

Berdasarkan hitungan matematika kita tadi, 1% dari penerima tersebut akan melakukan pembelian.

Jika jumlah penerimanya adalah 10.000, maka ada 100 orang yang akan membeli.

Apakah 100 pembelian baru jumlah yang signifikan? Bergantung.

Apakah ada sekitar 100 pembeli baru setiap hari ketika email itu dikirimkan?

Berapa rata-rata harga pembelian dari 100 orang ini?

Seberapa besar potensi 100 orang yang sudah melakukan pembelian ini untuk merekomendasikan bisnis Anda ke orang lain dari mulut ke mulut?

Segala jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya tidak pasti. Semuanya bergantung ke bisnis dan industri masing-masing.

Namun, sebenarnya, ketimbang 3 pertanyaan itu, ada 1 pertanyaan yang lebih penting.

Dengan penjualan hanya 1%, apakah usaha untuk membuat dan mengirimkan email bisa dibilang sia-sia?

Jika Anda berpikir bahwa perusahaan ini harus copas, lalu mengirimkan satu per satu email ini ke setiap alamat email yang mereka miliki, tentu melelahkan.

Nyatanya, email bisnis seperti ini sangat mudah dibuat, sangat mudah dikirim juga.

Bagaimana email bisnis dibuat

Seluruh email bisnis yang Anda terima rata-rata, hampir semua, tidak dibuat secara manual satu per satu.

Beberapa sudah dibuat secara semi-otomatis, beberapa malah otomatis.

Pembuatan email bisnis itu biasanya dibantu oleh software pembuatan email marketing, seperti Mailchimp dari Amerika, Zoho dari India, dan DocoBlast dari Indonesia.

Jika menggunakan software ini, pembuatan email bisnis dalam bermacam-macam format dan konten terasa sangat mudah.

Bahkan bisa dibilang lebih mudah dibandingkan ketika kita harus mengirim email lamaran kerja, izin sakit, dsb.

Pun untuk pengirimannya sangat mudah. Jika kita kembali ke contoh yang tadi, 10.000 email bisa dikirimkan hanya dalam 1 klik.

Otomatis.

Jadi, jika Anda bertanya apakah penggunaan email ini efektif untuk penjualan, maka saya berani jawab bahwa tentu saja efektif. Apalagi mengingat pembuatan dan pengirimannya yang kini serba instan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun