Mohon tunggu...
doan aji prianto
doan aji prianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Hidup Tidak Biasa Sensen Septiadi: Hingga Membangun Bisnis

8 Desember 2024   09:23 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:29 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(bermain band (Sumber:Instagram)

Di tempat magang itu, Sensen bertemu dengan banyak orang hebat di bidang kopi, salah satunya adalah seorang mentor bernama Ican Pratama. Ican menjadi salah satu figur yang sangat menginspirasi Sensen, sekaligus membantunya memahami seluk-beluk dunia perkopian. Tidak hanya itu, pengalaman magangnya sempat menjadi pembicaraan di antara dosen-dosen di fakultasnya karena effort dan dedikasi yang ia tunjukkan selama program tersebut.

Namun, di balik pengalaman positif itu, ada satu kejadian yang cukup mengejutkan. Setelah program magang selesai, Sensen dan beberapa temannya mengalami demam tinggi, sakit kepala, serta kehilangan kemampuan mencium aroma. Belakangan, mereka semua dinyatakan positif COVID-19. Bahkan, tanpa disadari, Sensen telah menularkan virus tersebut kepada beberapa orang, termasuk rekan kerja di tempat magang dan warga sekitar. Hal ini memicu keluhan dari RT setempat karena banyak warga yang terkena dampaknya. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Sensen tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kehati-hatian, terutama saat berada di lingkungan baru.

Setelah selesai magang, Sensen mulai memasuki dunia kerja secara penuh. Ia bekerja selama hampir dua tahun di dunia perkopian, tetapi hal ini membuatnya menunda penyelesaian skripsi. Selain itu, ia juga sempat mencoba beberapa pekerjaan lain, seperti menjadi duta Gojek dan merintis startup di bidang pertanian. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk kembali fokus pada kuliah, menyelesaikan skripsi tanpa hambatan, dan akhirnya lulus pada bulan Januari 2024.

Setelah menyelesaikan kuliah dan resmi lulus pada Januari 2024, Sensen mulai merenungi perjalanan hidupnya. Ia menyadari banyak kekurangan yang dimilikinya, terutama dalam hal pengendalian emosi dan pengambilan keputusan. Berbagai pengalaman masa lalu, baik yang menyenangkan maupun sulit, membuatnya menjadi pribadi yang lebih matang. Kini, ia lebih mampu mengontrol emosinya, merespons situasi dengan bijaksana, serta memahami apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki dirinya ke depan.

Di luar kesibukan akademik dan karier, Sensen tetap menjaga hobinya yang beragam. Ia masih aktif bermain futsal dan sering mengikuti turnamen di komunitas-komunitas futsal di Bandung. Dalam bidang musik, Sensen pernah berkolaborasi dengan seorang musisi dari Sukabumi dalam sebuah proyek musik. Proyek tersebut masih berlangsung hingga kini, dan Sensen berharap dapat melihat hasilnya di masa depan.

Sensen juga memiliki ketertarikan terhadap dunia bisnis. Sebelumnya, ia mencoba beberapa usaha, seperti menjual minuman, produk-produk kecil, dan sepatu. Sayangnya, sebagian besar usahanya tidak berjalan lancar karena perencanaan yang kurang matang dari berbagai aspek, termasuk manajemen waktu dan modal. Meski demikian, kegagalan-kegagalan tersebut justru memberinya pelajaran penting. Ia belajar untuk lebih cermat dalam merencanakan dan menjalankan bisnis.

Pada satu waktu, Sensen diajak oleh Raihan, temannya saat magang, untuk bergabung membangun sebuah kedai kopi. Selain Raihan, ada dua teman lain, Ardian dan Hardi, yang juga terlibat dalam proyek ini. Ketiganya adalah teman satu geng sejak masa kuliah. Mereka memiliki latar belakang yang sama sebagai mantan barista, serta memiliki cita-cita bersama untuk memiliki kedai kopi sendiri. Dari pertemanan ini lahirlah kedai kopi yang diberi nama "Field to Cup Coffee."

Proses membangun kedai kopi ini tidaklah mudah. Bandung, sebagai kota tempat usaha mereka, dikenal memiliki tingkat persaingan yang sangat ketat dalam bisnis kopi. Ada ribuan kedai kopi yang tersebar di kota ini, sehingga membuka usaha serupa menjadi tantangan besar. Namun, semangat dan ego mereka sebagai mantan barista menjadi dorongan utama untuk terus maju. Mereka bertiga merencanakan semuanya dengan matang, meskipun modal yang mereka miliki jauh lebih kecil dibandingkan pesaing-pesaing besar yang memiliki dukungan finansial miliaran rupiah.

Dalam tim ini, Sensen dipercaya untuk menangani bagian pemasaran. Ia merasa tertarik pada bidang ini karena pengalamannya sebelumnya di dunia kerja, terutama saat menjadi duta Gojek. Di sisi lain, Raihan dan Ardian lebih banyak fokus pada operasional dan pengelolaan teknis kedai kopi. Meski dengan segala keterbatasan, mereka mampu menghadirkan kedai kopi yang memiliki konsep unik dan daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.

Mendirikan "Field to Cup Coffee" adalah pencapaian terbesar bagi Sensen sejauh ini. Ia merasa bangga karena kedai kopi ini tidak hanya menjadi tempat usaha, tetapi juga simbol dari perjuangan dan pengorbanan yang telah ia lalui bersama teman-temannya. Banyak hal yang harus dikorbankan selama proses membangun bisnis ini, tetapi Sensen yakin bahwa usaha keras mereka akan membuahkan hasil. Dengan semua pengalaman hidup yang telah ia jalani, Sensen kini lebih percaya diri dalam menghadapi masa depan. Ia terus belajar dari kegagalan, memanfaatkan peluang, dan berusaha untuk memberikan dampak positif, baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam bisnis yang ia jalankan.

Perjalanan hidup Sensen Septiadi adalah kisah penuh liku yang mencerminkan perjuangan, tekad, dan pembelajaran. Dari seorang anak yang penuh tingkah hingga menjadi sosok yang berprestasi dan dewasa, Sensen telah menghadapi berbagai tantangan dengan semangat pantang menyerah. Kegagalannya dalam beberapa bisnis justru menjadi batu loncatan untuk belajar lebih baik, sedangkan keberhasilannya mendirikan "Field to Cup Coffee" menunjukkan bahwa mimpi besar dapat terwujud melalui kerja keras, kolaborasi, dan dedikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun