Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Editor - nalar sehat N mawas diri jadi kata kunci

RidaMu Kutuju

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Kota Udang Bernuansa Mistik

25 Februari 2020   10:42 Diperbarui: 25 Februari 2020   10:54 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idihh.. btw.., bicara soal rencana berwisata, saya jadi teringat kota Cirebon yang banyak menyimpan kenangan manis. Meskipun kota itu dulu sebelum dibangun jalan Tol Palimanan selalu dilewati setiap kali saya dan keluarga pulang mudik saat liburan untuk menjenguk sanak famili di wilayah Jawa Tengah, tapi jarang disinggahi mungkin untuk sekadar jalan-jalan dan melihat-lihat suasana kota selain dikenal sebagai kota udang itu dulu juga dikenal sebagai kota dengan nuansa mistis. 

Setelah dibangun jalan tol Palimanan, saya membayangkan orang-orang yang bepergian dari Jakarta ke arah timur atau sebaliknya melalui jalan Tol Palimanan dimana perjalanan biasanya dilakukan malam hari, kebanyakan bisa saja "bablas" dan "nggendring" buru-buru untuk mencapai tujuan tanpa merasa perlu singgah di kota udang, apalagi untuk bermalam, kecuali memang sengaja memilih Cirebon sebagai kota tujuan. 

Sementara hal tersebut boleh jadi karena mereka belum tahu saja serba-serbi kota udang yang sebenarnya memiliki daya tarik unik dan eksotis. Mau tahu apa itu? Ini yang penting..., sebelum lebih jauh nyaksikan lebih dekat serba-serbi dan pernak-pernik kota Cirebon yang lebih spesifik, poin pertama yang penting dicatat dan perlu diketahui bahwa Omega Hotel Management telah menyediakan sebuah persinggahan bernama Cordela Hotel Cirebon. 

Jika perjalanan menggunakan kereta api dari Jakarta dan turun di stasiun kereta api Cirebon untuk menuju Cordela Hotel Cirebon yang terletak di pusat kota, persisnya beralamat di Jl Dr. Cipto Mangunkusumo No.111 Cirebon (Phone : +62 231 833 2722 - Fax : +62 231 833 2711- E : cirebon.reservation@cordela-hotels.com), pastinya tak bakalan ribet en membutuhkan waktu lama, udah nyampe deh...!  Omega Hotel Management memang super keren, selain di Cirebon rupanya dia juga menyediakan sejumlah hotel dan resor di kota-kota lain di Indonesia.

Sebagai titik berangkat dan kembali untuk beristirahat melepaskan lelah dan penat setelah berkeliling seharian di kota Cirebon dan sekitarnya, Cordela Hotel Cirebon merupakan pilihan persinggahan yang tepat. Coba tengok aja sendiri nehh... kamar tidurnya yang lux habis, sehingga begitu merebahkan badan untuk beristirahat tak perlu menunggu lama langsung tertidur pulas dan bangun-bangun cape pegel dijamin "nggeblas" alias tubuh segar bugar kembali.

Gambar: situs Cordela Hotel Cirebon
Gambar: situs Cordela Hotel Cirebon
Nah..., setelah bangun tidur dengan badan yang sudah segar, giliran untuk bersantap menikmati beragam hidangan disajikan barang tentu terasa lebih lezat dan nikmat didukung oleh suasana ruang makan yang sungguh "nya'em" banget seperti tampak dalam gambar nih..  

Gambar: situs Cordela Hotel Cirebon 
Gambar: situs Cordela Hotel Cirebon 

Nah..., sekarang giliran bercerita soal obyek kunjungan atau wisata di Cirebon dan sekitarnya. Saya punya cerita unik nihh. Tapi sebelum itu perlu kasih catatan bahwa untuk berwisata ke Cirebon sebaiknya membekali diri dengan kesiapan mental untuk menyukai sejarah dan sedikit kemampuan berimaginasi. 

Kebetulan saya sendiri memang punya minat kedua bidang tiga, sehingga suatu ketika dulu saya bersama keluarha pernah menyempatkan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat-tempat bersejarah dapat menikmati dan meresapi dengan hati. Secara umum, obyek-obyek wisata Cirebon yang biasanya ditawarkan cukup bervariasi, seperti Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Gua Sunyaragi, dan obyek wisata baru. 

Saya sendiri karena perasaan ingin tahu memilih mengunjungi makam Sunan Gunung Jati, seorang tokoh ulama besar yang disebutkan konon memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad saw dan telah berjasa menyebarkan ajaran agama Islam di wilayah Jawa Barat. 

Alih-alih meresapi ziarah pada waktu berkunjung dulu saya justru lebih tertarik pada polah tingkah dan kegiatan para penziarah yang umumnya terdiri dari kalangan masyarakat tradisonal. 

Seperti saya duga, kebanyakan para peziarah itu selain untuk mengenang dan menghormati ulama besar juga berdoa sambil membakar kemenyan dan menaburkan bunga tertentu yang dalam pandangan sementara ahli agama sepertinya dianggap dapat terjerumus ke dalam "syirik". 

Saya sendiri lebih memaknai ziarah tersebut dengan penuh kekaguman sejarah sambil berimajinasi serta membayangkan bagaimana kondisi lingkungan alam dan masyarakat Cirebon dan sekitarnya kurang lebih pada lima abad lalu dibandingkan dengan kondisi saat ini.  

Kunjungan berikutnya yang tak kalah mengesankan adalah di Keraton Kanoman. Bagi saya memang memiliki kesan dan kenangan bersejarah tak terlupakan. Ketika itu saya bersama keluarga harus menyusuri sela-sela orang berjualan di tengah pasar tradisional dengan berjalan kaki untuk menuju lokasi Keraton Kanoman. 

Karena mobil tidak dapat masuk ke lokasi dan harus parkir di pinggir jalan di depan pasar. Perjalanan kami waktu itu menggunakan mobil pribadi. Rombongan kami berangkat dari Jawa Tengah tiba di lokasi waktu itu masih terbilang pagi hari. Sehingga saya menyempatkan waktu untuk melaksanakan salat dhuha di musolla yang terletak di sudut halaman Keraton Kanoman. Momen itu masih membekas hingga sekarang.  

Percaya gak pembaca..? Saya niatkan melaksanakan salat sunat dhuha di sana tak lebih sebatas sebagai ibadah salat sunat. Tapi entah ada hubungannya atau tidak, terus terang satu bulan setelah itu tanpa disangka dan dinyana saya berhasil mendapatkan sebuah proyek atau mungkin lebih tepat order pekerjaan yang buat saya dari segi kuantitas dan kualitasnya cukup "fantastis" (Cari dan simak ceritanya dalam artikel yang dimuat di media ini juga). 

Setelah kunjungan wisata berlanjut ke Keraton Kasepuhan, ada satu lagi kenangan yang cukup unik ketika dalam kesempatan lain saya sendirian bersua dengan tetua keraton Cirebon dalam rangka mengumpulkan bahan dan data untuk keperluan sebuah program penulisan buku sejarah yang diprakarsaai oleh sebuah lembaga studi kelembagaan di Jakarta. 

Kunjungan saya nanti (kalau berhasil keluar sebagai pemenang dan dapat hadian neehh...!) akan Nginep di Cordela Hotel Cirebon yang aduhai..dan bikin alamaaak.. itu dan pastinya akan merekomendasikan hotel tersebut kepada handai taulan dan khususnya para rekan penyinta kompas dan kompasiana. Doain ya...!? Bener nii...hh!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun