Sembawa, 6 ramadhan 1444H
Hatiku berkabar bahwa sedang tidak baik-baik saja
Pada dia yang kurasa tak percaya
Akan lakuku dan kurangnya kerja
Padahal bukan itu maksudnya
Aku memahami namun ada sedikit nyeri
Pada hati yang terhantui syetan diri
Dia sungguh mencinta hingga tak ingin aku terluka
Bahkan tak ingin ku lelah pada pengasuhan tiga arjuna
Maafkan atas laku yang sering tak kau mengerti
Sungguh aku pun mencintaiÂ
Bukankah kau syurga yang ku miliki
Entah mengapa mudah sekali syetan mengelabui
Terkadang aku pun tak bisa memaknai isi hati
Saat kau tanya kenapa? Apa yang salah dariku?Â
Aku hanya terdiam dan tak mengerti dengan diriku
Hingga lakuku menyayat hatiÂ
Pecah rasa saat terucapÂ
Tentang mimpi yang menyergap
Tak kuasa aku resap
Makna mimpi yang ku tangkap
Sembilu hati tersayat
Menangis dalam peluk erat
Terjerembab sesaat
Bak busur menancap kuat
Allaaaaaaaah allaaaaahÂ
Engkau dzat Maha Segalanya
Segalanya tercurah ruah hanya padaMu
Engkau pengabul doa
Dan kini tugasku menengadah langitÂ
Karena Engkau Maha PengasihÂ
Kasihanilah hambamu ini Yaa Robb
Dan Kabulkan doa hamba. Aaaamiiin
#deraian air mata tak kunjung reda, hanya mampu ku titip pada doa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H