Literasi adalah sebuah kemampuan seseorang dalam mengolah serta memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Ungkapan Literasi memiliki banyak variasi, dengan itu hakikat Literasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas menjadi lima verba yaitu; memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan mentranformasi teks. Kelima verba tersebut merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis. Literasi dalam lingkup pendidikan, memiliki peluang yang sangat besar. Maka dari itu, baiknya sebuah literasi harus diterapkan pada generasi masa kini.
Dengan sebuah Literasi, generasi masa kini akan mendapatkan informasi tentang mengenai segala hal karena pada dasarnya sebuah Literasi adalah menganalisis, memahami dan mentranformasi teks. Menerapkan Literasi pada proses pendidikan adalah rencana yang terbaik jika dilakukan, karena seiring berkembangnya zaman banyak orang yang kurang akan Literasi. Pendidikan dengan Literasi adalah kedual hal yang saling berhubungan, jika keduanya dipisahkan maka generasi masa kini tidak memperdulikan akan pentingnya Literasi. Maka dari itu, untuk mengembangakan sebuah Literasi perlu adanya sebuah objek yaitu sekolah.
Sekolah yang menjadi objek Literasi yaitu Sekolah Dasar Desa Dawuhan, yang dimana sekolah tersebut juga menjadi tempat KKN TIM 1 UNDIP. Dengan adanya sebuah Program Kerja yang harus diterpkan pada KKN tersebut, Literasi pada Sekolah Dasar Desa Dawuhan dapat terlaksanakan atas persetujuan dari Dosen Pembimbing Lapangan.
Program Kerja tersebut dilakukan agar Literasi pada siswa dan siswi Sekolah Dasar Desa Dawuhan berkembang dengan baik. Literasi yang akan diterapkan pada Sekolah Dasar Desa Dawuhan adalah membuat sebuah karya tulis yang dilakukan dengan cara berkompetisi. Program Kerja tersebut berjudul “Mengembangkan Potensi Berbahasa yang Baik dan Benar dengan Lomba Karya Tulis untuk Siswa dan Siswi Sekolah Dasar 01 Desa Dawuhan.”
Lomba tersebut bertujuan untuk melatih kemampuan dasar menulis serta berimajinasi, sehingga banyak karya tulis dari siswa dan siswi Sekolah Dasar Desa Dawuhan yang bertolak belakang dengan kehidupan bahkan fantasi liar yang berada pada hitam diatas putih. Dengan banyaknya peserta Lomba Karya Tulis tersebut, sebagai juri sedikit kesulitan untuk menilai semua karya yang sudah dikumpulkan. Lomba tersebut menjadi sebuah awal untuk Sekolah Dasar Desa Dawuhan untuk lebih menerapkan Literasi kepada siswa dan siswi, yang diharapkan agar generasi masa kini lebih mengetahui akan Literasi.
Maka dari itu, Lomba Karya Tulis yang terlaksana juga mendapatkan sebuah apresiasi karna sudah menuliskan sebuah karya tulis. Apresiasi tersebut adalah dengan memberi sebuah hadiah dan memajangnya pada sebuah Taman Baca yang akan dirancang utnuk menggantikan perpustakaan pada Sekolah Dasar Desa Dawuhan. Dengan begitu para siswa dan siswi Sekolah Dasar Desa Dawuhan dapat melihat semua karya tulis yang telah mereka tuliskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H