Mohon tunggu...
DNA HIPOTESA
DNA HIPOTESA Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Discussion and Analysis merupakan sebuah divisi di Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA) yang berada di bawah naungan Departemen Ilmu Ekonomi, FEM, IPB University. Divisi DNA berfokus dalam mengkaji isu-isu perekonomian terkini baik Indonesia maupun global. As written in the name, we are here to produce valuable analysis of the economy, while building a home for healthy economic discussions. All of this is aimed to build critical thinking which is paramount in building a brighter future for our economy.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

ASEAN Punya Mata Uang Sendiri? Emang Boleh?

18 September 2023   14:25 Diperbarui: 18 September 2023   14:36 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era globalisasi yang semakin meningkat, isu integrasi ekonomi dan mata uang bersama semakin menjadi topik yang menarik. Di antara berbagai blok ekonomi regional di dunia, Uni Eropa telah lama menjadi pionir dalam menciptakan mata uang bersama dengan diperkenalkannya Euro pada tahun 1999. 

Namun, pertanyaan yang masih tetap menarik perhatian banyak orang adalah apakah kawasan ASEAN mampu melakukan hal tersebut atau tidak? Terdiri dari sepuluh negara anggota yang berbeda, akan memiliki mata uangnya sendiri yang serupa dengan Euro di Uni Eropa.

Baru-baru ini, Indonesia menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). KTT ASEAN telah melahirkan sejumlah kolaborasi yang memposisikan ASEAN berperan penting di dunia dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi (Kompas 2023). Konferensi ini merupakan forum penting yang mempertemukan para pemimpin negara anggota ASEAN untuk membahas banyak isu, termasuk kerja sama ekonomi. 

KTT ASEAN menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana kawasan ini dapat meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi mata uang. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap kemungkinan pembentukan mata uang bersama di wilayah ASEAN telah meningkat. Faktor ini dapat diatribusikan pada beberapa peristiwa dan perkembangan penting dalam wilayah ini. 

Selain itu, mata uang dolar Amerika Serikat, yang telah lama menjadi mata uang dominan dalam perdagangan internasional, mengalami tekanan baru-baru ini. Fluktuasi mata uang dolar yang signifikan dan ketidakpastian dalam kebijakan ekonomi Amerika Serikat telah menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas mata uang tersebut. 

Hal ini telah mendorong beberapa negara, seperti BRICS, aliansi dari negara Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, untuk mempertimbangkan opsi alternatif dalam hal mata uang yang digunakan dalam perdagangan internasional mereka (CNBC 2023). Kekhawatiran atas ketergantungan terhadap mata uang dolar telah mendorong perdebatan lebih lanjut mengenai kemungkinan mata uang bersama di wilayah ASEAN.

Kondisi Integrasi Mata Uang

Pendirian mata uang tunggal di suatu wilayah atau benua, seperti yang terjadi di Uni Eropa dengan penggunaan Euro, merupakan sebuah upaya untuk mencapai integrasi ekonomi yang lebih dalam. Hal ini terjadi melalui serangkaian tahapan dan kondisi yang memungkinkan perubahan ini. Salah satu faktor utama yang memungkinkan penggunaan mata uang yang sama adalah adanya kepentingan ekonomi bersama antara negara-negara di wilayah tersebut. 

Dalam kasus Uni Eropa, negara-negara anggota memiliki hubungan perdagangan yang kuat dan saling ketergantungan ekonomi yang tinggi. Ini membuat adopsi mata uang tunggal seperti Euro menjadi masuk akal untuk mempermudah perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah.

Sebelum pengenalan Euro, negara-negara anggota Uni Eropa harus memenuhi kriteria konvergensi yang ketat untuk memastikan stabilitas makroekonomi. Kriteria ini melibatkan tingkat inflasi yang rendah, defisit anggaran yang terkendali, dan tingkat bunga yang stabil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun