Mohon tunggu...
DNA HIPOTESA
DNA HIPOTESA Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Discussion and Analysis merupakan sebuah divisi di Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA) yang berada di bawah naungan Departemen Ilmu Ekonomi, FEM, IPB University. Divisi DNA berfokus dalam mengkaji isu-isu perekonomian terkini baik Indonesia maupun global. As written in the name, we are here to produce valuable analysis of the economy, while building a home for healthy economic discussions. All of this is aimed to build critical thinking which is paramount in building a brighter future for our economy.

Selanjutnya

Tutup

Money

Coldplay in Jakarta: Sebuah Perspektif Ekonomi

5 Juni 2023   03:48 Diperbarui: 5 Juni 2023   14:21 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, seberapa besar pengaruh semua ini terhadap perekonomian? Tentunya tidak sebanyak itu. Selain pendapatan yang disebutkan untuk pemerintah, saluran lain yang dapat mempengaruhi ekonomi meliputi, kedatangan wisatawan dari luar daerah dan peningkatan konsumsi penonton konser. Ini bisa berupa kamar hotel, makanan, dan pakaian. Data pasti untuk hal seperti ini biasanya sulit didapat, dan salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas secara statistik adalah dengan melihat PDB daerah. Setelah peristiwa sebesar ini pun Anda tidak akan melihat lonjakan besar dalam aktivitas ekonomi.

Opportunity Cost Menghadiri Konser

Sekarang bagaimana jika Anda termasuk di antara 70.000+ orang yang berhasil mendapatkan tiket Coldplay? Apa implikasi dalam hidup Anda terkait keseluruhan tindakan yang Anda ambil dari proses membeli tiket hingga mendatangi konser secara langsung? Kita akan menyelidiki masalah ini dengan konsep Opportunity Cost. Opportunity Cost adalah biaya untuk memilih sesuatu, atau Anda juga dapat menganggapnya sebagai potensi keuntungan yang akan Anda dapatkan jika memilih opsi lain. 

Dalam kasus tiket Coldplay kita dapat melihat hal ini dari dua jenis biaya. Biaya waktu yang dihabiskan, dan biaya pengeluaran uang untuk tiket. Mari kita mulai dengan yang terakhir, apa pilihan Anda selain membeli tiket varian Ultimate Experience? Menganalisis ini dengan data historis, katakanlah Anda memutuskan untuk mengkonversi uang Anda ke Dollar AS (USD) dengan harapan mendapatkan margin yang baik dalam enam bulan ke depan. Kita akan melakukan analisis berdasarkan kinerja USD tahun lalu pada periode ekonomi yang sama (Mei-November) relatif terhadap Rupiah. 

Jika Anda membeli USD senilai $754 dari harga tiket Rp 11 Juta pada bulan Mei, dan mengubahnya kembali ke rupiah saat bulan November tiba, Anda akan mendapatkan margin 8% dari perdagangan Anda. Sekali lagi, angka ini dari kinerja USD tahun lalu (bukan tahun ini karena tentunya belum terjadi). 8% itu berarti sekitar Rp 860.000, cukup bagi Anda untuk membeli satu tiket CAT 8 (opsi termurah) Coldplay, keren!

Tentu saja, tidak akan selalu indah jika Anda menaruh uang Anda di aset lain. Salah satu contoh yang sangat bagus adalah dengan Bitcoin. Dengan menggunakan metode yang sama untuk menghitung keuntungan Anda seperti USD di atas, jika Anda membeli Bitcoin senilai Rp 11 Juta pada bulan Mei, dan menjualnya pada bulan November, Investasi anda hanya akan bernilai sebesar 46% dari nilai awalnya, sisa uang anda adalah sekitar Rp 5 Juta. Anda juga dapat memberikan argumentasi terhadap berbagai aset yang tidak disebutkan di atas. Anda dapat berinvestasi dengan membeli kamera sendiri dan memulai saluran youtube, Anda dapat membeli sepeda motor dan menjualnya kembali untuk mendapatkan lebih banyak uang, Anda juga dapat membeli jenis komoditas lain seperti emas, Anda bahkan dapat membeli tiket Coldplay dan menjualnya tiga kali lipat dari yang Anda bayarkan, opsi menaruh uang anda tidak ada akhirnya. Namun pada esensinya, konsep inti dari Opportunity Cost berada pada aspek subjektivitas antar individu. Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda. Hal yang sama juga berlaku dengan Opportunity Cost tentang waktu. Mana yang lebih Anda sukai, menghabiskan hampir tiga jam membaca buku kesukaan Anda atau berteriak sepenuh hati untuk lirik Coldplay?

Apa yang Telah dipelajari

Dan itulah panduan bagi para ekonom tentang konser Coldplay di Jakarta. Telah kita pahami bahwa tiket konser seringkali memanfaatkan taktik diskriminasi harga agar dapat menjangkau lebih banyak orang, yang pada gilirannya dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan. Hal penting lain yang sudah di diskusikan yaitu, efek dari konser skala ini tidak terlalu besar, relatif terhadap keseluruhan aktivitas ekonomi suatu wilayah. Namun konser seperti ini masih membawa pendapatan yang sehat bagi pemerintah kita. Terakhir, dalam hal menghadiri konser itu sendiri, Opportunity Cost memberitahu kita bahwa setiap orang memiliki preferensi yang berbeda. Dengan demikian, keputusan seseorang untuk membeli atau tidak membeli tiket tidak pernah merupakan pilihan yang mutlak baik atau buruk, namun secara subyektif diukur oleh pandangan masing-masing individu.

Referensi

Courty, P., & Pagliero, M. (2012, February). The Impact of Price Discrimination on Revenue: Evidence from the Concert Industry. The Review of Economics and Statistics, 94(1), 359-369. https://www.jstor.org/stable/41349181

Gokil! Promotor BLACKPINK Keluar Duit Rp 10 M Sewa GBK. (2023, March 12). CNBC Indonesia. Retrieved June 2, 2023, from https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230312161911-33-420987/gokil-promotor-blackpink-keluar-duit-rp-10-m-sewa-gbk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun