Nama : Feriska Desi Nastiti
NIM Â Â : 2015030067
Kelas  : PGMI 2b
Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah di Wonosobo.
Latihan Dasar Menulis dan Membaca untuk Kelas 1 MI/SD
      Menulis dapat diartikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk berkomuniksi dengan bentuk tulisan. Dalam pembelajaran menulis biasanya mendapat hambatan dalam penerapannya, jika melihat perbedaan anak dalam gaya belajar, hal ini akan kurang memberi hasil yang optimal. Penanganan individual di kelas tidak dimungkinkan karena ketersediaan guru yang terbatas. Sehingga guru harus mempunyai metode dalam memberikan pengajaran kepada anak didiknya.
      Biasanya siswa sejak taman kanak-kanak sudah mendapat rangsangan berupa huruf abjad, kemudian menebalkan garis atau meniru tulisan guru. Namun di SD/MI siswa selain dapat menulis dengan benar, siswa juga dituntut untuk bisa memahami atau membaca tulisan, sedangkan praktik yang dilakukan di TK itu biasanya hanya akan membuat anak dapat menulis dan memegang pensil saja tanpa memahami apa yang ia tulis karena ia hanya sekedar mengikuti pola yang sudah ada. Padahal dalam keterampilan menulis selalu disandingkan dengan pengajaran membaca.
      Nahh, berikut metode yang digunakan agar anak selain dapat menulis dengan baik ia juga dapat memahami apa yang ia tulis :
- Metode Fonik, menekankan pada pengenalan kata melalui proses mendengarkan bunyi huruf. Anak diajak mengenal bunyi-bunyi huruf, kemudian dilanjutkan dengan bunyi-bunyi suku kata dan kata. Selanjutnya anak diminta untuk menuliskan huruf, suku kata kemudian kata tersebut.
- Metode Alfabetik, setelah anak mampu mengenal huruf-huruf alfabetik kemudian merangkaikan huruf menjadi suku kata, kata, dan kalimat.
- Metode SAS ( Struktural Analitik Sintetik ), dalam metode ini disajikan kalimat pendek yang utuh. Kemudian anak melakukan pengamatan dari keseluruhan dan kemudian ke bagian-bagian.
- Metode Pengalaman Bahasa, metode ini terintegrasi pada perkembangan anak dalam ketrampilan mendengarkan dan bercakap-cakap. Bahan tulisan yang digunakan didasarkan atas pengalaman anak.
Selain metode diatas bisa juga dilakukan metode menurut Piaget (Chaer,2003:106) menyatakan bahwa dalam subtahap pemikiran simbolik tahap praoperasional, anak melambangkan suatu benda dengan benda lain. Anak dapat melakukan peniruan yang ditunda, dimana peniruan dilakukan setelah benda atau objek yang ditiru sudah tidak ada. Jadi, peniruan yang dilakukan tanpa kehadiran benda aslinya tersebut merupakan salah satu jenis simbolisasi atau bayangan mental (kemampuan akal).
Itulah beberapa metode dalam mengajarkan anak untuk menulis dan membaca di tingkat SD/MI kelas 1 yang dapat saya sampaikan, tentunya masih banyak lagi metode yang bisa dilakukan, yang pasti guru harus menggunakan metode yang tepat dengan harapan anak dapat belajar menulis dan membaca dengan efektif, memanfaatkan segala potensinya dan merasa nyaman dalam belajar menggunakan metode yang memperhatikan kebutuhan belajar mereka.
*Sumber : Kholifah, (Skripsi) Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Permainan Membaca Kartu Bergambar dan Huruf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H