Mohon tunggu...
dmz
dmz Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bitcoin: Teknologi, Penggunaan, dan Potensinya di Masa Depan

4 November 2015   17:24 Diperbarui: 4 November 2015   17:34 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kebanyakan orang langsung tergiur dengan besarnya upah yang diterima. Pada kenyataannya, dengan persaingan yang semakin sengit, butuh investasi yang besar untuk memenangkan sebuah blok. Selain menghabiskan dana untuk membeli peralatan mining rig khusus Bitcoin, petambang juga harus membayar biaya listrik dan pendingin udara, juga sewa ruangan untuk peralatan pertambangan tersebut. Saat tulisan ini dibuat, mayoritas petambang menaruh instalasi pertambangannya di Cina yang memiliki ongkos listrik rendah dan peralatan mining yang murah.

Dompet dan Alamat Bitcoin

Untuk mempermudah pengguna menggunakan teknologi Bitcoin dan membuat transaksi Bitcoin, maka dibuatlah aplikasi komputer yang disebut dompet Bitcoin (Bitcoin wallet). Tidak seperti dompet konvensional yang mampu menyimpan sejumlah uang, dompet Bitcoin memiliki fungsi yang berbeda. Dompet Bitcoin mengorganisasikan sejumlah alamat Bitcoin (Bitcoin address) yang dimiliki oleh si pengguna. Sementara itu jumlah dana yang dimiliki pengguna dapat diakses dengan melakukan permintaan data jumlah dana yang terdapat pada alamat-alamat Bitcoin yang dimiliki dan menjumlahkannya.

Alamat Bitcoin bertindak seperti halnya nomor rekening bank. Seseorang dapat mengirimkan pembayaran Bitcoin pada alamat tertentu milik penerimanya. Sementara itu, hanya si pemilik alamat Bitcoin sajalah yang dapat menggunakan dana yang terdapat pada alamat Bitcoin miliknya. Di sinilah letak kegunaan public key infrastructure yang terdiri atas 2 jenis kunci (key), yakni kunci publik (public key) yang tercermin pada alamat Bitcoin dan kunci rahasia (private key) yang hanya diketahui oleh pemilik alamat Bitcoin. Private key bertindak sebagaimana nomor PIN sebuah rekening bank, yang jika dikombinasikan dengan kartu ATM dapat menarik dana dari rekening.

Anonimitas Bitcoin

Satoshi dalam whitepapernya yang terkenal menjelaskan tentang karakter Bitcoin yang tidak memiliki korelasi langsung antara sebuah alamat Bitcoin dengan identitas asli pemiliknya (Nakamoto, 2008). Demikianlah Bitcoin dikenal memiliki sifat anonim. Namun demikian, beberapa studi yang mempelajari sifat anonimitas Bitcoin menghasilkan kesimpulan bahwa Bitcoin tidak sepenuhnya anonim. Meiklejohn et al. (2013) dalam tulisannya menjelaskan bagaimana alamat-alamat Bitcoin tersebut dapat dikelompokkan dan dikaitkan dengan identitas asli pengguna melalui eksploitasi terhadap karakteristik transaksi Bitcoin yang mengenal adanya multi input addresses (alamat asal yang jamak) dan change address (alamat tempat pengembalian kelebihan pembayaran).

Sementara Androulaki, Karame, Roeschlin, Scherer, and Capkun (2013) menjelaskan bahwa toko-toko yang menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin tentunya memberitahukan alamat Bitcoin milik mereka pada pelanggan mereka supaya para pelanggan dapat melakukan pembayaran, dari sinilah penelusuran identitas para pemilik alamat Bitcoin dapat dimulai.

Reid and Harrigan (2013) memaparkan bagaimana mereka menelusuri jejak pencurian Bitcoin dan membuat pola-pola transaksi yang dilakukan oleh sang pencuri. Belum lagi ketentuan Anti Pencucian Uang dan prinsip Know Your Customer yang mewajibkan para pengguna untuk menyetorkan kartu identitas mereka pada layanan pertukaran dan jual-beli Bitcoin sebagai syarat aktivasi akun mereka, seperti misalnya yang dilakukan oleh Bitcoin.co.id. Hal ini secara otomatis membuat alamat Bitcoin dan identitas pemiliknya terhubung satu sama lain.

Seluruh transaksi Bitcoin tercatat dalam blockchain dan akan tetap terus berada di sana sampai selamanya. Oleh karena itu, para pengguna sebenarnya tidak dapat menghilangkan jejak transaksi Bitcoin, kecuali menggunakan teknik nonstandar seperti yang ditawarkan oleh layanan anonymizer.

Studi-studi di atas menunjukkan bahwa Bitcoin tidak sepenuhnya anonim, dan kini mayoritas pengguna menyebut Bitcoin sebagai pseudo-anonymous atau anonimitas semu. Sebab, meskipun tidak ada korelasi langsung antara alamat Bitcoin dan identitas asli pemilik, analisis data dapat dilakukan untuk melacak identitas pemilik sampai pada derajat tertentu. Bahkan analisis sederhana yang disebut taint analysis (Maxwell, 2013) mampu melacak jejak transaksi Bitcoin.

Bitcoin dan Jagat Kriminal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun