Mohon tunggu...
Sinn Mega
Sinn Mega Mohon Tunggu... Guru - Educator | Content Writer

Mengamati fenomena kehidupan. Menulis apapun yang terlihat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Solusi yang Bisa Kita Lakukan untuk Atasi Sampah Kaca

14 Agustus 2024   07:32 Diperbarui: 14 Agustus 2024   07:56 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah kaca, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi masalah lingkungan yang serius. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019, sampah di Indonesia yang dihasilkan secara nasional sebesar 175.000 ton per hari, terdiri atas: 50 persen sampah organik, plastik sebesar 15 persen, kertas sebesar 10 persen, dan sisanya terdiri dari logam, karet, kain, kaca, dan lain-lain.

Sampah kaca perlu diatasi karena dapat melukai hewan dan manusia, mencemari tanah dan air, serta menjadi tempat berkembang biak bakteri.Selain itu, kaca tidak dapat terurai secara alami, sehingga memperpanjang waktu pembusukan sampah organik di tempat pembuangan akhir.

Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan.

1. Pemisahan Sampah Kaca

Langkah pertama adalah memisahkan sampah kaca dari jenis sampah lainnya. Pemisahan ini penting untuk memudahkan proses daur ulang. Kaca yang tercampur dengan sampah organik atau plastik akan lebih sulit untuk didaur ulang. Oleh karena itu, sediakan tempat sampah khusus untuk kaca di rumah.

2. Daur Ulang Kaca

Proses daur ulang kaca melibatkan pengumpulan, pemisahan berdasarkan warna, penghancuran, dan peleburan untuk dijadikan produk baru. Melansir dari laman statista.com, kaca jenis wadah menjadi penyumbang tingkat daur ulang tertinggi, yaitu sekitar 32% limbah yang didaur ulang diantara bahan kaca lainnya. Jika kaca didaur ulang, kita dapat mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru, menghemat energi, dan mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir.

3. Pemanfaatan Ulang Kaca

Selain didaur ulang, kaca juga dapat dimanfaatkan ulang. Kaca bekas botol atau toples dapat digunakan kembali sebagai wadah penyimpanan di rumah. Kaca jendela atau meja yang rusak dapat dipotong dan digunakan untuk proyek DIY (Do It Yourself) seperti pembuatan dekorasi rumah. Pemanfaatan ulang ini membantu mengurangi jumlah sampah kaca yang dibuang.

4. Menggunakan Produk Kaca Daur Ulang

Tidak seperti bahan lain, kaca tidak mengalami degradasi selama proses daur ulang, sehingga dapat didaur ulang berulang kali. Saat ini banyak produsen kini menawarkan produk kaca yang dibuat dari bahan daur ulang, contohnya Orora new Glass Beneficiation di Australia. Jika menggunakan produk-produk ini, kita turut serta dalam mendukung industri daur ulang dan mengurangi limbah kaca.

5. Edukasi Masyarakat

Masyarakat perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah kaca. Edukasi tersebut antara lain cara memisahkan sampah, manfaat daur ulang, dan dampak negatif dari pembuangan sampah kaca secara sembarangan. Pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, dan media sosial dapat menjadi sarana untuk menyebarkan informasi ini.

Melalui langkah-langkah di atas, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah kaca terhadap lingkungan. Edukasi dan regulasi yang mendukung juga sangat penting untuk memastikan bahwa pengelolaan sampah kaca berjalan dengan baik. Tidak ada salahnya kita melakukan hal tersebut untuk untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun