Sampah kaca, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi masalah lingkungan yang serius. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019, sampah di Indonesia yang dihasilkan secara nasional sebesar 175.000 ton per hari, terdiri atas: 50 persen sampah organik, plastik sebesar 15 persen, kertas sebesar 10 persen, dan sisanya terdiri dari logam, karet, kain, kaca, dan lain-lain.
Sampah kaca perlu diatasi karena dapat melukai hewan dan manusia, mencemari tanah dan air, serta menjadi tempat berkembang biak bakteri.Selain itu, kaca tidak dapat terurai secara alami, sehingga memperpanjang waktu pembusukan sampah organik di tempat pembuangan akhir.
Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan.
1. Pemisahan Sampah Kaca
Langkah pertama adalah memisahkan sampah kaca dari jenis sampah lainnya. Pemisahan ini penting untuk memudahkan proses daur ulang. Kaca yang tercampur dengan sampah organik atau plastik akan lebih sulit untuk didaur ulang. Oleh karena itu, sediakan tempat sampah khusus untuk kaca di rumah.
2. Daur Ulang Kaca
Proses daur ulang kaca melibatkan pengumpulan, pemisahan berdasarkan warna, penghancuran, dan peleburan untuk dijadikan produk baru. Melansir dari laman statista.com, kaca jenis wadah menjadi penyumbang tingkat daur ulang tertinggi, yaitu sekitar 32% limbah yang didaur ulang diantara bahan kaca lainnya. Jika kaca didaur ulang, kita dapat mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru, menghemat energi, dan mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir.
3. Pemanfaatan Ulang Kaca
Selain didaur ulang, kaca juga dapat dimanfaatkan ulang. Kaca bekas botol atau toples dapat digunakan kembali sebagai wadah penyimpanan di rumah. Kaca jendela atau meja yang rusak dapat dipotong dan digunakan untuk proyek DIY (Do It Yourself) seperti pembuatan dekorasi rumah. Pemanfaatan ulang ini membantu mengurangi jumlah sampah kaca yang dibuang.
4. Menggunakan Produk Kaca Daur Ulang