Mohon tunggu...
Sinn Mega
Sinn Mega Mohon Tunggu... Guru - Educator | Content Writer

Mengamati fenomena kehidupan. Menulis apapun yang terlihat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah Pendidikan Tinggi Merupakan Kebutuhan Tersier?

15 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 30 Juli 2024   12:22 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingginya biaya pendidikan tinggi menjadi penghalang utama bagi banyak orang. Beasiswa dan bantuan keuangan seringkali tidak cukup untuk menutupi biaya kuliah yang terus meningkat. Selain itu, akses yang tidak merata ke pendidikan tinggi dapat memperparah kesenjangan sosial. Kelompok masyarakat dengan kondisi ekonomi rendah cenderung memiliki kesempatan lebih rendah untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Dalam konteks modern, pendidikan tinggi tidak lagi dapat dianggap sebagai kebutuhan tersier. Walaupun tidak termasuk dalam kebutuhan dasar untuk mempertahankan hidup, pendidikan tinggi telah menjadi investasi krusiall bagi individu dan masyarakat. 

Pendidikan tinggi membuka peluang ekonomi, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta mendorong mobilitas sosial dan partisipasi demokratis. Namun, tantangan akses dan biaya tetap menjadi masalah yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa manfaat pendidikan tinggi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan tinggi seharusnya dipandang sebagai kebutuhan yang lebih penting dalam pembangunan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun