Mohon tunggu...
Ir Dony Mulyana Kurnia
Ir Dony Mulyana Kurnia Mohon Tunggu... Arsitek - Direktur eLSOSDEM / Aktivis 98

Lembaga Kajian, riset, analisa sosial dan demokrasi di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tafsir Manuver dari Kartu Truff Surya Paloh?

7 Februari 2023   17:45 Diperbarui: 7 Februari 2023   17:57 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali kepada manuver Surya Paloh, yang membuat teman rencana koalisinya lumpuh tak berdaya dan  kena kartu truffnya Nasdem, sehingga mau tidak mau mendukung tanpa syarat, terlihat secara   serentak Demokrat membuat press realease dadakan mendukung pencapresan Anies, dan PKS pun tidak ketinggalan menyatakan dukungan  terhadap Anies grasa grusu di bandara. Pernyataan Demokrat dan PKS tersebut terlihat sebagai pernyataan panik, yang rencananya dukungan tersebut akan dinyatakan dalam mekanisme terhormat partai yang rapih setingkat Rakernas.

Situasional panik Demokrat dan PKS, sangat mudah dipahami, indikasinya ketakutan ditinggalkan Nasdem bersama Aniesnya untuk berkoalisi dengan partai-partai pemerintah, dengan tuduhan karena Demokrat dan PKS tidak kunjung tiba mendukung Anies Baswedan. Tentu saja hal ini akan menjatuhkan reputasi kedua partai oposisi ini di hadapan konstituen pendukungnya.

Demikian hebatnya politik bargain position dua kaki Surya Paloh dan Nasdem ini, dan terus menggerus situasional politik nasional. Indikasinya sumringah Surya Paloh setelah bertemu Jokowi, adalah mampu meyakinkan Jokowi bahwa politik dua kakinya dia, menguntungkan kepentingan Jokowi, untuk merekat semua kekuatan politik yang ada sehingga tidak liar, siapapun pemenang bisa melanjutkan program Jokowi dengan menghabisi keprihatinan terhadap polarisasi bangsa yang terjadi sa'at ini.

Sementara kepentingan Surya Paloh sendiri, sudah pasti memenangkan Nasdem di Pemilu 2024, dengan modal besar Anies Baswedan, Demokrat dan PKS yang sudah ada di kantongnya. Tinggal langkah selanjutnya dia ingin memastikan kemenangan satu putaran bagi Nasdem, melalui koalisi besar yang di bangunnya. Sinyalemen manuver Surya Paloh dan Nasdem mengunjungi Sekber Gerindera-PKB dan kantor Golkar, adalah untuk mengawinkan Anies dengan jagoannya Golkar, dan yang paling mungkin memasangkan Anies dengan Ridwan Kamil (RK), karena RK waketum Golkar yang baru ini, adalah cawapres tertinggi elektabilitasnya menurut mayoritas hasil survey, dan terhadap koalisi Gerinda-PKB, sinyalemennya adalah memasangkan Prabowo dengan Anies. Tidak cukup di situ saja Surya Paloh menyampaikan pesan kepada PDIP, ingin bertemu dengan Megawati, sudah barangtentu penjajakan untuk memasangkan Anies dengan Puan atau Ganjar calonnya dari PDIP.

Demikianlah kecerdasan politik Surya Paloh untuk mendrive Nasdem, dan Partai-partai lainnya untuk pencalonan Pilpres 2024, memang sangat terlihat piawai dan di atas rata-rata. Dengan manuver-nanuver Surya Paloh dan Nasdem ini, yang tentunya di dukung Jokowi, kemungkinan akan terjadi lagi dua kubu koalisi besar, namun berbeda warna dengan 2014 dan 2019. Dua kubu ini,  mudah-mudahan saja secara ideal bermanfa'at, dan mampu mengeliminir polarisasi yang terjadi, sehingga Pilpres 2024, menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan bagi seluruh rakyat Indonesia, siapapun pemenangnya adalah kemenangan bagi Persatuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun