Â
Jokowi meroket menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan terpilih Presiden RI dua periode, langkah-langkah dan gebrakannya sungguh sangat fantastis dan selalu di luar dugaan bagi siapapun baik pendukung apalagi lawan politisnya?Â
Di dalam permainan catur langkah-langkah Jokowi ini, adalah permainan ciamik dua kuda, yang loncat-loncat untuk mengobrak-ngabrik pertahanan lawan, dan sangat sulit di baca pergerakannya.
Siapapun tidak menduga betapa beraninya Jokowi dengan di dampingi isterinya ibu Iriana, masuk ke medan tempur Rusia versus Ukraina, yang kondisi saat ini sangat mengerikan, dan bagi dia masuk ke medan tempur, tidak ada keraguan sama sekali, sama halnya seperti ketika masuk gorong-gorong di DKI Jakarta saja, yakin dan tanpa beban sama sekali.
Sehingga dengan langkah-langkahnya ini, bukan saja membuat decak kagum rakyat Indonesia, tapi para pemimpin dunia pun, saat ini semuanya melihat sepak terjang Jokowi yang demikian heroik, terlihat di dalam perhelatan G-7, betapa kagumnya Biden terhadap Jokowi, dengan rangkulannya.
Demikian pula tinju kelakar dari perdana menteri Inggris Boris Johnson, penyambutan kanselir German Olaf Scholz dan peluk hangat presiden Prancis Emmanuel Macron.Â
Dari gesture ini sangat mungkin, pesan-pesan penting barat bagi misi perdamaian dan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, di emban Indonesia melalui Jokowi.
Sangat tepat Indonesia menjadi presidensi G-20 yang akan di gelar November 2022 di Bali. Â Indonesia konsisten walau di tekan pemboikotan oleh barat, berinisiatif untuk tetap menghadirkan Putin dan Zelensky.Â
Konsistensi Indonesia ini sudah terlihat hasilnya, yang mana kanselir German Olaf Scholz sangat menghargai sikap Indonesia, dan siap hadir di Bali, walau dengan kehadiran Putin sekalipun.Â
Sepak terjang Jokowi dalam mewakili Indonesia sangat tepat, dan sesuai amanah konstitusi UUD 1945, dengan politik bebas aktif, untuk turut serta dalam menjaga perdamaian dunia.
Melihat kenyataan ini, sungguh salah, apa yang selalu difitnahkan oleh lawan-lawan politik Jokowi, bahwa Jokowi Pro Cina, pada kenyataannya Jokowi mampu memainkan langkah-langkah dua kuda yang teramat sulit dan pelik.Â
Kiri dan Kanan, timur dan barat, dia coba penetrasi, ambil hati dan keuntungan sebaik-baiknya bagi Indonesia, alhasil sungguh sangat luar biasa, hingga terlihat Indonesia bisa bertahan dari krisis dunia yang mengancam, baik pasca pandemi Covid-19, maupun efek domino dari perang Rusia versus Ukraina.
Flash back langkah-langkah Jokowi, masih ingatkah kita semua, manakala Jokowi terpilih presiden untuk ke dua kalinya ? dia langsung tancap gas, dari hasil analisa menjadi presiden periode pertama, Jokowi bersikap dengan langsung mengatakan akan mengambil aset Indonesia sebesar 11.000 Trilyun, yang ada di luar, nilai ini di hitung dari penggelapan konglomerat hitam Indonesia, yang menyimpannya di World Bank Swiss.
Sudah barang tentu perjuangan ini dari waktu ke waktu terus berproses, dan bukan Jokowi jika tidak membuat langkah-langkah tidak terduga. Salah satu yang menjadi nomenklatur World Bank, indikasinya adalah mesti ada landing project untuk dana milik Indonesia yang akan di kembalikan kepada Indonesia lagi.
Maka tidak heran jika Jokowi ringan-ringan saja merencanakan membuat IKN, dan planing total pembangunan setiap provinsi hingga mencapai 11.000 Trilyun.Â
Tentu saja jumlah ini sangat fantastis, dan dari mana dananya ? jika di ambil dari APBN yang nilainya hanya sekira 2.000 Triliun, dengan beban utang 7.000 Triliun, yang harus di bayar bunganya setiap tahun.
Bukanlah Jokowi jika tidak masuk gorong-gorong keuangan World Bank, dengan aturan apapun dia tempuh dan perjuangkan. Sepertinya ke depan bakal banyak investor masuk ke Indonesia dengan total nilai sekira 11.000 Triliun, padahal indikasinya itu adalah uang Indonesia sendiri yang di kembalikan melalui mekanisme yang di tetapkan World Bank, melalui para investor dunia, sebagai penyalur dana dari World Bank.Â
Tentu saja walaupun di akui bahwa Indonesia punya aset yang demikian fantastis di World Bank, namun tidak serta-merta mudah di gelontorkan, tanpa mekanisme yang menguatkan eksistensi World Bank sendiri.
Demikianlah analisa langkah-langkah Jokowi yang terus-menerus sangat bermanfa'at bagi kemajuan Indonesia, penulis yakin pada akhirnya Jokowi akan di puja sepanjang masa oleh rakyat Indonesia.
Tapi tentunya bukan sekarang, karena selama menjabat presiden, tentu saja dia akan selalu di serang setiap saat oleh para oposan, dalam demokrasi hal seperti ini, wajar-wajar saja dan positif  sebagai check & balance bagi pemerintahan. Jokowi  akan di puja oleh seluruh rakyat Indonesia, manakala dia sudah lengser ke prabon di tahun 2024, karena prestasi-prestasinya yang memang sangat luar biasa, membuat decak kagum semua orang, termasuk dunia.Â
Prestasi-prestasi ini sudah barangtentu akan menjadi contoh bagi para pelanjutnya, siapapun terpilih presiden ? mari kita semua bangsa Indonesia lebih mengedepankan optimisme dan semangat Persatuan Indonesia, siapapun pemimpin bangsa ini terpilih secara demokratis, sejatinya adalah putra terbaik bangsa Indonesia. Pertanyaannya demokrasi Indonesia, sudahkah mencerminkan kedaulatan rakyat ? tentu saja jawabannya masih jauh dari harapan.
Harapan dari seluruh reformis, dan pro demokrasi sudah barangtentu tercipta sistem demokrasi kerakyatan yang sehat, sehingga mampu melahirkan pemimpin terbaik yang lebih baik dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Sesungguhnya sistem demokrasi kerakyatan sudah kasat mata dengan tuntutan PT 0% untuk meruntuhkan aturan PT 20%, inilah sejatinya perjuangan kedaulatan rakyat Indonesia.
Reformasi 98 meruntuhkan hegemoni manipulasi demokrasi dengan pat gulipat demokrasi ala ketuk palu MPR sehingga semuanya bisa bersuara sama, koor aklamasi untuk terpilihnya kembali Soeharto. Demokrasi sandiwara ini runtuh oleh gerakan mahasiswa dan rakyat dalam Reformasi 98 Â yang menghasilkan sistem demokrasi, presiden di pilih rakyat secara langsung, dan kekuasaan dibatasi dua periode.
Sementara saat ini, sangat mungkin menggelinding Reformasi Jilid dua, dimana rakyat mulai menggeliat menuntut hak kedaulatannya, rakyat tidak peduli siapapun terpilih presiden, yang paling penting bagi rakyat bisa tercipta sistem pemilu yang sehat sejak pencalonan.Â
Menggeliatnya gerakan reformasi jilid dua ini di picu dengan membisunya 9 (sembilan) partai, parlemen, dan termasuk semua calon presiden yang populer. Semuanya seolah-olah tidak tahu menahu dengan adanya tuntutan PT 0% melalui MK.Â
Kebisuan ini mempertontonkan dimana, drama dan sandiwara politik sedang berlangsung, dan siapapun menang atau kalah masih itu-itu juga, yang kesemuanya akan mendapatkan kue kekuasaan sesuai proporsi masing-masing, dan tentu saja setting win win kekuasaan ini adalah setting elit politik yang bersimbiosis dengan kepentingan ekonomi konglomerasi, yang sekarang sudah populer dengan nama "oligarki".
Demikian kuatnya cengkeraman oligarki melalui pat gulipat pencapresan sistem PT 20%, akankah bisa di dobrak oleh semua kekuatan pro demokrasi kerakyatan dan gelombang reformasi jilid dua ? jika terjadi PT 20% runtuh, di gantikan dengan PT 0%, maka tidak ada lagi Presiden yang tidak berkutik untuk menegakkan keadilan demi rakyat, dan In Syaa Allah akan lahir pemimpin yang lebih hebat dari Jokowi. Sehingga optimis Indonesia akan semakin maju, dan rakyat semakin sejahtera. Aamiin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H