Mohon tunggu...
DIAN RAHMAWATI
DIAN RAHMAWATI Mohon Tunggu... -

^_^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu Tanya Apa Puasaku?!

10 Agustus 2012   06:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tanya padaku,

Apa puasaku?

Bagaimana wajah shalatku?

Sudah sucikah wudhuku?

Lalu satu-satu kamu menghardikku,

menguliti kekosongan dan ketololan ibadahku

Selaksa puasaku melulu pada tali kekang kuda

Kamu bilang semakin erat siang kuikat

Semakin bidal saat terlepas dimalamnya

Menghambur segala nafsu bertumpuk-tumpuk minta dipuaskan

Seribu hidangan disiapkan, terburu-buru dihabiskan, hanya balas dendam memindah jam makan

Masih katamu,...

Wajah shalatku adalah riak dan kesombongan atas halusnya mukena yang kukenakan

Sujud-sujudku hanya setara rajutan sajadah impor-an

Gemerlap doaku hanyalah pamer gemerincing manik tasbih bersenggolan

Biarlah aku diam

Tersenyum menyikapi apatismu

Aku tetap puasa

Karena aku tak sempurna

Karena aku penuh dosa nista

Karena aku berkubang nafsu birahi

Maka aku berpuasa

Tak peduli su’udzonmu atas puasaku

Tak peduli betapa tak sempurnanya shalatku

Aku berusaha tetap puasa

Menahan nafsuku yang belum bisa kukekang sempurna

Merendahkan pandangan karena tak ingin selamanya beriman rendahan

Menurunkan niat jahat berburu jatah jabatan

Apa salah aku puasa?

Meski tak akan pernah sempurna

Aku tidak akan pernah minta kamu menjadi mata-mata

Berkomentar, cuap-cuap menambah-nambah dosa mengata-ngataiku karena aku puasa

Bukankah puasa adalah ibadah rahasia

Antara aku dan Sang Penciptaku

Antar kamu dan Sang Penciptamu

Kamu tak puasa?

Aku tak akan berprasangka!

Sby080812

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun