Mohon tunggu...
Diadjeng Laraswati H
Diadjeng Laraswati H Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati Sumber Daya Manusia, Penulis dan Blogger

Pemerhati Bidang Sumber Daya Manusia, Penulis dan Blogger, ASN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cangkir Merah dan Kupu-kupu Hitam

2 Mei 2019   21:15 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesak terisak kutarik napas panjang

Lagi kupu-kupu dengan sayap hitam terbang

Hinggap di pagar tanam dekat jendela kaca kafe

Terbang melompat riang, mengajak degup jantungku menari

Membuat hatiku tersenyum sejenak

Tak lama bayangmu masuk ke dalam kafe

Menoleh ke arahku dan berlalu pergi

Dirimu kah itu, yang datang untuk menghibur hati?

Mampukah rasa duka itu hilang? sampai kapan?

Kopi di cangkir merah sudah menjadi dingin

Waktuku menata batin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun