Mohon tunggu...
DL Junaidi
DL Junaidi Mohon Tunggu... Penulis - Islamic Association of University Students | State University of Malang

Islamic Association of University Students | State University of Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Bancaan" sebagai Ajang Silaturahmi

10 Mei 2019   23:10 Diperbarui: 10 Mei 2019   23:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mahasiswa UM yang melakukan penelitian

Bancaan (bahasa Jawa: syukuran) merupakan salah satu ajang untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat di Kecamatan Wringinanom. Tradisi ini berlangsung secara turun temurun sejak sebelum berdirinya pabrik-pabrik di wilayah tersebut. Bancaan seringkali dilakukan di mushola-mushola pada hari Kamis wage (malam). Pola perilaku dan relasi dalam kehidupan masyarakat desa seperti ini seringkali disebut dengan istilah tradisi atau adat istiadat.

Masyarakat pedesaan (Soekanto dalam Susilawati, 2012) diartikan sebagai manusia yang hidup bersama, mereka sadar sebagai satu kesatuan dan mereka merupakan suatu sistem yang hidup bersama. Masyarakat desa mempunyai hubungan emosional yang lebih erat daripada masyarakat kota, dan sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan. Dalam masyarakat desa biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan yang bersifat primer seperti makanan, pakaian, dan rumah.

Masyarakat desa hidup berkelompok di mana secara normatif mereka diatur oleh norma-norma, nilai-nilai dan kelembagaan yang bersifat tradisional. Pada kehidupan sehari-harinya, unsur kebersamaan dan gotong royong dalam berbagai segi kehidupan masih kental di kalangan mereka. Kekeluargaan masih sangat erat bagi masyarakat pedesaan, memiliki pola kehidupan yang sederhana dan sangat menjunjung tinggi adat istiadat.

Apabila kita berbicara mengenai budaya, maka tidak bisa terlepas dari aspek kesenian. Kecamatan Wringinanom memiliki beberapa budaya seni, seperti musik qosidah, grup rebana, jaranan atau jaran kepang di Desa Kepuh Klagen dan ludruk di Desa Sembung. Dari informasi yang telah diperoleh, rebana dan jaranan merupakan kesenian yang paling digemari masyarakat. Di Wringinanom masih dapat dijumpai beberapa kelompok atau paguyuban kesenian, seperti jaranan atau jaran kepang di Desa Kepuh Klagen dan ludruk di Desa Sembung.

Industrialisasi di wilayah Kecamatan Wringinanom ternyata tidak hanya memberi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membawa dampak pada kehidupan sosial budaya masyarakat. Pertambahan penduduk sebagai akibat datangnya para buruh yang bekerja di pabrik menyebabkan terjadi pola pergeseran ekonomi masyarakat, pergeseran dalam pola hidup, serta masalah-masalah lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut.

Masalah yang seringkali terjadi adalah perubahan pekerjaan (profesi) dari sebagian besar masyarakat terutama yang tinggal di pedesaan, yang semula bekerja sebagai buruh tani menjadi buruh industri (Sutrisna, 2008). Sebagian besar penduduk yang berprofesi sebagai buruh industri adalah laki-laki yang berusia muda.

Menurut Mulyadi (2015), budaya masyarakat petani dan industri memiliki perbedaan. Industrialisasi pada masyarakat agraris merupakan salah satu contoh bentuk perubahan sosial yang tingkat pengaruhnya besar pada sendi-sendi dasar kehidupan manusia. Secara umum, perubahan tersebut membawa pengaruh besar pada sistem dan struktur sosial.

Proses industrialisasi merubah pola hubungan kerja tradisional menjadi modern rasional. Dalam hubungan kerja di indusstri hanya mengenal sistem pembagian kerja. Tidak mengenal sistem kekeluargaan. Budaya industri berbanding terbalik dengan petani, jika petani hidup sederhana maka masyarakat industri memiliki gaya hidup yang relatif mewah. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pendapatan yang relatif lebih tinggi dan cenderung konsumtif.

Dalam penelitian ini, pembahasan dampak akan difokuskan hanya pada fenomena terjadinya masalah perubahan kebudayaan (cultural change). Ada tujuh unsur kebudayaan universal yang meliputi bahasa, sistem pengetahuan, sistem peralatan dan teknologi, sistem organisasi sosial, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian (Koentjaraningrat dalam Susilawati, 2012).

Dari ketujuh unsur kebudayaan tersebut, hanya beberapa aspek yang menonjol dan mengalami perubahan yang signifikan yang diangkat dalam penelitian ini.

Bahasa merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam kebudayaan manusia. Bahasa juga merupakan sebuah identitas yang paling nampak dari suatu suku bangsa yang menunjukkan dari mana seseorang itu berasal. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak ditemukan suatu perubahan yang signifikan terhadap bahasa yang diakibatkan oleh keberadaan industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun