Mohon tunggu...
El Kotten
El Kotten Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang pusing dengan jalan hidupnya

Agriculture 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Kopi Olahan Gapoktan Gunung Kelir Tembus Pasar Ekspor

11 April 2019   06:28 Diperbarui: 11 April 2019   07:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia menjadi salah satu Negara penghasil kopi terbesar di dunia dan agroindustri kopi di Indonesia memiliki peluang yang cukup tinggi untuk dikembangkan, karena memiliki prospek yang cukup besar dipasar domestik maupun pasar internasional. Kekreatifan serta gotong royong merupakan salah satu hal yang dapat membuat usaha agroindustri kopi di Indonesia dapat berkembang dan mendunia. 

Sebagaimana yang saat ini tengah dilakukan oleh  petani pengrajin kopi di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang sebagian besar tergabung dalam organisasi gabungan kelompok tani (gapoktan) "Gunung Kelir". Gapoktan Gunung Kelir ini mengelola kopi di hamparan lahan seluas 489 hektar dengan rerata produksi 1,1 ton kopi kering per hektar. 

Potensi produksi kopi di Kecamatan Jambu yang cukup besar dan memiliki prospek menjanjikan tersebut dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para pengrajin kopi Gapoktan Gunung Kelir. 

Meski secara prinsip agroindustry, kopi yang dikerjakan oleh para pengrajin ini terbilang masih berskala kecil, dikelola secara individu dan diolah dengan menggunakan teknologi konvensional, namun Gapoktan Gunung Kelir saat ini sudah berhasil memproduksi kopi bubuk kemasan dengan merk "Gunung Kelir, Kopi Kenthir, Kopi Lanang, dan Kopi Wonokasian". Bahkan hasil produksi olahan dari kopi tersebut sudah diekspor ke luar negeri.

Keunggulan produk kopi olahan dari Gapoktan Gunung Kelir yaitu terdapat aroma khas yang menyerupai aroma moka. Selain itu, pengrajin kopi Gunung Kelir juga gigih dalam mempertahankan mutu dan kualitas kopi. Petani pengrajin kopi hanya akan memetik buah kopi jika sudah berwarna merah atau tua, tanaman kopi di lahan Gunung Kelirpun juga terpelihara dengan rapi, dan mudah diatur, karena para petani pengrajin kopi Gunung Kelir  memiliki keinginan yang cukup kuat untuk maju.

Tidak haya di Indonesia, pemasaran produk olahan kopi Gunung Kelir sudah menebus pasar internasional. Beberapa negara di luar Indonesia seperti Australia, Singapura, Jepang, Turki dan Korea Selatan sudah merasakan nikmatnya produk olahan kopi dari Gapoktan Gunung Kelir. Pada tahun 2012 sebanyak 18 ton biji kopi robusta dengan mutu tinggi atau yang termasuk kedalam grade I produksi dari Kelompok Tani Manunggal VI Gunung Kelir dikirim ke Korea Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun