Hampir setahun pandemi melanda, bahkan kini kita sudah berdamai dengan kondisi dan situasi seperti sekarang.
Kehidupan new normal yang awalnya sangat ribet, kini sudah menjadi sebuah kebiasaan yang tak bisa kita lepas begitu saja, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, meskipun pandemi telah usai.
Selain protokol kesehatan, aktivitas kita pun kini sudah terbiasa dengan virtual. Kerja di rumah, ibadah di rumah, dan sekolah pun demikian, menuntut para siswa belajar secara virtual.
Keluarga besar yang sebagian adalah seorang tenaga pendidik, awalnya menyikapi peraturan pemerintah dalam belajar daring sangat kerepotan, tetapi kini sudah terbiasa.
Menonton berita, pemerintah membuat peraturan akan mengembalikan tatap muka di semester baru ini, tepatnya tahun 2021.
Akan tetapi, banyak guru dan wali murid yang cemas untuk kembali belajar tatap muka, khususnya kami yang tinggal di Jakarta, yang sampai saat ini pemerintah setempat masih memberlakukan transisi.
Jujur, belum satu tahun belajar secara virtual, saya sebagai wali murid sangat merasa bosan, terlebih jika anak ngambek tidak mau mengerjakan tugas.
Saya merasa untuk anak-anak usia dini lebih baik dan efektif jika belajar secara tatap muka, tetapi bagaimanapun keputusan pemerintah adalah demi kebaikan kita bersama.
Untuk menyiasati kejenuhan saya sebagai wali murid yang mempunyai anak yang masih sekolah PAUD, yaitu:
Menulis
Seperti saat ini, salah satu cara saya menyiasati kebosanan belajar online dengan mengikuti event-event di berbagai platform media online.
Bermain Game
Meskipun tidak semua orang suka bermain game, tetapi salah satu ampuh menyiasati kebosanan yang melanda dengan bermain game.
Mencuci Mata di Market Place Online
Bisa dikatakan belanja akan meningkatkan hormon endorfin, ketika berbelanja akan menimbulkan rasa senang dalam hati.
Untuk menghindari keborosan, konsumtif, melihat pemasukan yang tak kunjung stabil, akhirnya saya hanya bisa melihat-lihat dan memasukkan ke keranjang belanja tanpa atc/melakukan pembayaran, walaupun hanya sekadar klik belanja, rasa senang pun didapat tanpa menguras isi kantong.
Menonton Drakor
Ketika ngobrol dengan beberapa teman sekolah dan teman dunia maya, salah satu mereka menyiasati kebosanan yaitu dengan menonton drama Korea, dengan berbagai cerita yang tidak membosankan dan memiliki episode yang singkat.
Menonton drama Korea atau film-film lain, selain untuk mengurangi rasa bosan pun dapat memberikan ide-ide untuk teman yang ikut menulis cerita-cerita fiksi.
Sebenarnya masih banyak cara untuk menyiasati ketika saya, sebagai orangtua dalam mendampingi anak belajar online, tetapi yang sering saya lakukan poin-poin di atas.
Jika anak bosan dalam belajar, salah satu cara saya sebagai orang tua yaitu:
Memberikan RewardÂ
Ketika anak ngambek tidak mau belajar, tidak ada salahnya memberikan reward kepada anak. Reward tidak harus selalu tentang uang atau barang, bisa dengan apresiasi.
Ajak Bermain
Berolah raga
Beberapa poin di atas adalah cara kami mengurangi bahkan menghilangkan kejenuhan dengan belajar daring.
Memang tidak semua orang memiliki cara yang sama, apapun caranya, yang pasti kita sebagai orang tua ingin anak-anak kita tetap belajar dan dapat meraih cita-cita mereka, meskipun di tengah pandemi, harus tetap semangat demi kemajuan bangsa dan penerus negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H