Hampir setahun pandemi melanda, bahkan kini kita sudah berdamai dengan kondisi dan situasi seperti sekarang.
Kehidupan new normal yang awalnya sangat ribet, kini sudah menjadi sebuah kebiasaan yang tak bisa kita lepas begitu saja, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, meskipun pandemi telah usai.
Selain protokol kesehatan, aktivitas kita pun kini sudah terbiasa dengan virtual. Kerja di rumah, ibadah di rumah, dan sekolah pun demikian, menuntut para siswa belajar secara virtual.
Keluarga besar yang sebagian adalah seorang tenaga pendidik, awalnya menyikapi peraturan pemerintah dalam belajar daring sangat kerepotan, tetapi kini sudah terbiasa.
Menonton berita, pemerintah membuat peraturan akan mengembalikan tatap muka di semester baru ini, tepatnya tahun 2021.
Akan tetapi, banyak guru dan wali murid yang cemas untuk kembali belajar tatap muka, khususnya kami yang tinggal di Jakarta, yang sampai saat ini pemerintah setempat masih memberlakukan transisi.
Jujur, belum satu tahun belajar secara virtual, saya sebagai wali murid sangat merasa bosan, terlebih jika anak ngambek tidak mau mengerjakan tugas.
Saya merasa untuk anak-anak usia dini lebih baik dan efektif jika belajar secara tatap muka, tetapi bagaimanapun keputusan pemerintah adalah demi kebaikan kita bersama.
Untuk menyiasati kejenuhan saya sebagai wali murid yang mempunyai anak yang masih sekolah PAUD, yaitu:
Menulis
Seperti saat ini, salah satu cara saya menyiasati kebosanan belajar online dengan mengikuti event-event di berbagai platform media online.