Mohon tunggu...
DKG Foundation
DKG Foundation Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis

Kumpulan Berita seputar museum museum dan barang barang seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merajut Masalalu dengan Teknologi, Pengalaman Belajar Interaktif di Museum History of Sundaland

22 Maret 2024   15:59 Diperbarui: 22 Maret 2024   16:04 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital ini, memupuk rasa cinta pada sejarah dan budaya leluhur bagi generasi milenial memerlukan pendekatan yang inovatif dan menarik. Pendidik dan guru memiliki peran krusial dalam mengarahkan generasi muda untuk menghargai warisan budaya melalui penggunaan teknologi dalam pendidikan. Salah satu contoh terbaik dalam upaya ini adalah integrasi antara pengetahuan sejarah dan teknologi di Museum History of Sundaland, yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Museum ini menawarkan sebuah pendekatan berstandar Merdeka Belajar, memadukan pengalaman belajar sejarah dan teknologi dalam satu paket edukatif yang menyenangkan dan interaktif. 

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam museum bukan hanya mengubah cara kita belajar tentang masa lalu, tapi juga membuka peluang baru dalam pendidikan. Dengan menggunakan alat seperti Realitas Tertambah (Augmented Reality), QR Movie, dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), Museum History of Sundaland membawa pengalaman imersif kepada pelajar dan pengunjung, membuat sejarah hidup dan lebih relevan bagi generasi milenial. Ini adalah praktik nyata dari konsep museum berbasis teknologi IT yang mendukung kurikulum Merdeka Belajar, memperkaya materi pembelajaran dengan konten yang menarik dan mendidik. 

Kunci dari pendekatan ini adalah memastikan bahwa pengalaman belajar tidak hanya menyenangkan tetapi juga holistik, kontekstual, berfokus pada peserta didik, dan eksploratif. Pendekatan holistik mengundang para pelajar untuk melihat sejarah dan budaya secara menyeluruh, memahami nilai dan filosofi yang melandasinya. Dengan konteks kehidupan masyarakat Sunda yang kaya, pelajar dapat mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai kearifan lokal telah bertahan dan berkembang. 

Mengedepankan pelajar sebagai pusat proses pembelajaran menunjukkan pentingnya memberikan ruang bagi mereka untuk bereksplorasi dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri. Teknologi di museum berperan sebagai jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan kekinian, mendorong interaksi yang lebih dalam dan pribadi dengan sejarah.

Kesimpulan, dengan menyediakan pengalaman belajar yang integratif dan menarik di Museum History of Sundaland, para pendidik dan guru dapat memperkaya kurikulum mereka, memperkenalkan siswa pada warisan budaya melalui lensa teknologi terkini. Pendekatan ini tidak hanya mendidik tetapi juga menginspirasi, membuka jendela baru bagi generasi milenial untuk memahami dan menghargai kekayaan sejarah dan budaya. Di Karawang, Jawa Barat, sebuah pengalaman edukasi yang unik menanti untuk membuka mata generasi masa depan terhadap keajaiban masa lalu. Bagaimana Anda dapat memanfaatkan teknologi untuk memperdalam pengalaman belajar sejarah dan budaya di lingkungan edukatif Anda?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun