Indonesian Islamic Art ini menyajikan benda-benda bersejarah dari kerajaan Islam di Indonesia, seperti Samudra Pasai, Aceh, Mataram Islam, Gowa Talu, Demak dan masih banyak lainya. Ada pula berbagai kitab-kitab kuno karangan Walisongo yang usianya sudah lebih dari seribu tahun. Tidak hanya itu, Indonesian Islamic Art Museum juga mendatangkan artefak islam dari berbagai kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India, dan kedinastian China.
Museum ini menyajikan perkembangan Islam secara runtut dari penyebaran di Nusantara maupun seluruh dunia. Pengetahuan yang fantastis ini terdukung teknologi informasi modern dalam dunia Metaverse, yaitu Augmented Realty (AR), QR Movie, dan Artificial Intelligence.
Pembelajaran Konstekstual
Belajar kontekstual di Museum Islam mengintegrasikan pengalaman langsung di museum dengan konsep-konsep yang dipelajari tentang sejarah Islam. Kunjungan outdoor learning ini melibatkan penggunaan sumber daya museum, seperti artefak, dokumentasi sejarah, dan interaksi dengan story teller museum, serta teknologi, demi membawa siswa untuk mengerti tentang topik tertentu. Museum sejarah Islam yang inspiratif memberikan informasi mendalam tentang kekhalifahan awal, dinasti-dinasti besar seperti Umayyah, Abbasiyah, dan Ottoman, serta peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti ekspansi Islam dan perdagangan.
P5 dalam kegiatan di Museum islam menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Anak-anak yang memiliki keyakinan agama berbeda pun dapat mengikuti pembelajaran tentang sejarah Islam di Museum apabila di dalam kelas mereka tidak mendapat keilmuan tersebut sesuai agamanya masing-masing. Inilah yang dimaksud kontekstual bagi para pelajar terutama yang masih berusia dini atau anak-anak, hingga remaja.
Inilah kesempatan outdoor learning terbaik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan memahami dunia keagamaan dari berbagai koleksi artefak museum yang indah, serta kisah-kisah sejarah Islam, paling inspiratif. Artinya pembentukan wawasan P5 Museum Islam telah memenuhi prinsip-prinsip materi belajar yakni sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan Museum sebagai mitra, dimana pembelajaran pun akan berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Mari berkunjung ke Museum Islam Lamongan atau Indonesian Islamic Art Museum di Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H