Kunjungan Indonesian Heritage Museum (IHM) di Jatim Park 1 sebagai pusat edukasi telah mewarnai wawasan nusantara bangsa kita. Seluruh pengunjung terutama usia anak-anak diajakserta berkenalan pada ribuan benda koleksi dari berbagai penjuru Nusantara. Disini pula motivasi anak dan remaja untuk memandang kekayaan artefak bangsanya terus bertumbuh seiring bimbingan guru hingga orangtua untuk berkunjung ke museum.
Secara teoritis, menurut Brüninghaus dan Knubel dalam buku Museum Education in the Context of Museum Functions (2004:127) program edukasi museum bertujuan untuk memperkenalkan pengetahuan dan budaya melalui program edukasi dan eksbisi atau pameran. Kekuatan edukasi warisan budaya nusantara inilah yang tampak nyata selama berkunjung ke ruang pamer Indonesian Heritage Museum (IHM).
Secara keseluruhan terdapat 17 zona yang mewakili wilayah di Indonesia untuk menyimpan benda benda bersejarah dari seluruh suku di tanah air. Ribuan koleksi topeng, senjata tradisional dan berbagai benda kuno berharga ini tentunya mempunyai beragam kisah peninggalan penting dari wilayah Sabang sampai Merauke. Sehingga di sisi lain kedekatan edukator Indonesian Heritage Museum dengan pengunjung terutama anak-anak semakin meningkatkan motivasi untuk terus belajar mengenal budaya leluhurnya.
4 Langkah Interaksi Museum dengan Pengunjung Anak-Anak
1. “Ngadeg” Museum, Berdirinya Indonesian Heritage Museum
Sejak 2010, Indonesian heritage Museum merupakan museum warisan budaya Nusantara yang menyimpan koleksi warisan budaya dari seluruh wilayah Indonesia, serta merupakan pelopor museum berteknologi Augmented Reality bagi perkembangan museum di era modern saat ini
2. Motivasi “Gregah” Museum
Indonesian Heritage Museum berupaya memperkenalkan diri pada masyarakat melalui berbagai aktivitas edukasinya. Disini semangat berkunjung atau Gregah menjadi tujuan penting agar anak-anak pun kian termotivasi untuk semakin mencintai budaya negerinya sendiri