Mohon tunggu...
Dewi kusnita
Dewi kusnita Mohon Tunggu... Guru - Guru motivasi

Literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Amal Bicara

28 September 2021   13:00 Diperbarui: 28 September 2021   13:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

*Ketika Amal Bicara*
(oleh :Dewi Kusnita, S.Pd SD)

Kualitas seorang muslim ditentukan oleh amal nya, tentu saja amal kebaikan,

Tetaplah dalam kebaikan meski dipandang prasangka dan tatapan sinis dari orang lain.

Karena kita tidak bisa menyamakan persepsi, baik menurut kita tetap tidak semua orang bisa menyikapi dengan baik pula.

Beramal baik adalah perintah Ilahi, seseorang bila sudah mendapat hidayah amat mudah baginya melakukan kebaikan.

Banyak orang  yang tak tergerak hatinya untuk beramal kebaikan meski sejatinya dia mampu melakukan nya, dengan kata lain hidayah Allah belum menghampirinya.

"Lalu bagaimana kita bisa menilai kualitas amal seseorang."

Ada banyak orang yang terlihat baik tapi sejatinya ada niat lain, misalnya melakukan amal secara terang - terangan karena ingin dipuji dan tidak melakukan amalan itu ketika sendiri.

Atau bisa juga melakukan kebaikan karena mengharap imbalan dari orang lain.
Amalan nya ibarat debu yabg menghilang ketika tertiup angin.

Kualitas amalan seseorang akan terlihat di akhir hidupnya.
"Janganlah kalian dibuat ta'jub dengan amalan yang dilakukan siapapun, sampai kalian melihat dg Amal apa hidupnya ditutup"
 (al-hadist)

Jadi bukan seberapa banyak amal yang kita lakukan.
Tapi seberapa Istiqomah nya kita dalam beramal hingga akhir hidup kita.

Berbahagialah..
Kalau kita begitu mudah untuk beramal kebaikan, meski terlihat kecil tapi istiqomah. Itu akan menjadi saksi amal kebaikan kita.

Jadilah hamba pilihan Allah, menjemput kebaikan dengan hanya RidhaNya semata.
"Diantara kebahagiaan seseorang adalah diberikan Taufiq untuk melakukan kebaikan."
(Imam Malik)

Yakinlah Sekecil apapun amal kebaikan yang kita perbuat, sejatinya akan menuai kebaikan yang banyak buat kita.

Begitupun sebaliknya, sekecil apapun keburukan  yang kita perbuat, yakinlah akan menuai akhir yang sama, bahkan efek nya lebih buruk lagi ketika di akherat.

Teruslah menebar kebaikan,
Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu):
-tentang umurnya untuk apa ia habiskan,
-tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan,
- tentang hartanya dari mana ia dapatkan,
- dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan
- apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya."
 (HR. at-Tirmidzi)

Sebab itulah mengapa kita jangan pernah merasa bosan untuk berbuat baik.
Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan pasti akan Allah balas dengan sempurna.

Melakukan kebaikan itu ibarat menanam bibit pohon yang dapat berbuah, butuh yang namanya kesabaran untuk menjadikannya tetap tumbuh dan pada akhirnya berbuah. Lalu ketika berbuah, maka kita sendiri yang akan menikmatinya dengan penuh rasa bangga dan bahagia.

Lelah saat berbuat kebaikan itu manusiawi.
Siapapun terkadang merasakannya. Bahkan ada yang menangis karena lelah yang amat sangat.

Kebaikan memang terkadang membuat lelah sementara perbuatan buruk terkadang menyenangkan.
 Tetaplah pilih yang membuat lelah karena dampaknya kekal dan berdampak panjang.

"Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal."
 (Umar bin Khattab)

Teruslah menebar kebaikan, dimana pun dan kapan pun. Dan Anda akan merasakan manfaatnya.

Maka bersemangatlah memburu kebaikan hingga kaki menapak SurgaNya
Kita tidak akan tahu dengan amalan apa yang akan menghantar kita ke  SurgaNya
 
 " Dengan tetesan air mata ketika berdoa ,  atau senyuman dengan saudaramu,  atau kata2 yg baik,  atau dengan sedekah,  atau dengan lapang dada,  atau dengan tilawah satu ayat,  atau dengan tasbih,  atau dengan hafalan kita, dan amal lainnya.

Tetaplah sekuat azzam dan ikhtiar, berusaha untuk selalu beramal secara maksimal biar Allah yang menilai.
Seperti firman Allah dalam surat At Taubah ayat 105 yang artinya :  

 "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan"

 Meski terlihat kecil tapi Istiqomahlah,
Boleh jadi itu yang akan menghantarkan jiwa kita ke SurgaNya. Insyaa Allah
Ya Allah anugerahkan kami surga dan ridhaMu.
Aamiin ya Rabbal'aalamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun