Saya sudah menulis di media cetak sejak 1980-an. Topik yang saya tulis tentu saja arkeologi atau purbakala sesuai bidang studi yang saya tempuh. Biasanya Jumat sore hingga Minggu sore saya jalan bersama teman-teman ke situs-situs arkeologi, seperti Banten, Sukabumi, dan Cirebon. Sesekali ke pulau-pulau bersejarah di Kepulauan Seribu. Persami, Perjalanan Sabtu Minggu, begitu teman-teman bilang.
Hasil perjalanan selalu saya tuliskan untuk buletin Romantika Arkeologia, yakni buletin intern yang diterbitkan Keluarga Mahasiswa Arkeologi UI. Selain itu saya tulis untuk media cetak komersial. Dari situ saya mendapat honorarium yang kemudian saya gunakan lagi untuk biaya jalan-jalan. Istilah kerennya kunsit, kunjungan situs.
Berkembang
Dari semula menulis arkeologi, berkembanglah kemampuan saya. Saya menulis tentang topik lain, Â museum dan sejarah. Setelah itu menulis juga tentang pariwisata, budaya, numismatik, dan filateli. Pokoknya di luar masalah politik dan ekonomi.
Kalau sudah bisa menulis, bahkan agak lancar, cukup mudah menulis topik apa saja. Waktu itu saya menulis di banyak media cetak, baik surat kabar maupun majalah.
Tulisan-tulisan pada berbagai media itu saya kumpulkan. Saya gunting tulisan-tulisan itu dan menempelkannya dalam selembar kertas. Waktu itu nama kliping sudah cukup populer. Dalam kliping itu saya sebutkan nama media, tanggal pemuatan, dan halaman. Sayangnya ada banyak kliping yang kehilangan data tersebut. Maklum kliping paling bertahan 10 tahun. Karena itu kertas kliping saya ganti. Eh lupa mencantumkan data pemuatan dsb.
Dibundel
Kliping-kliping itu saya fotokopi lalu saya bundel sesuai topik dan tahun. Yang terbanyak tulisan tentang arkeologi. Dalam bundel itu saya tuliskan Kumpulan Tulisan Djulianto S. tentang Arkeologi di Media Massa 1983-1987, 1988-1990, dan 1991-1992. Di luar arkeologi, saya tuliskan Kumpulan Tulisan Djulianto S. tentang Aneka Ragam di Media Massa. Sayang sejak 1993 berbagai kliping belum dipilah dan dipilih sehingga belum dibundel. Di luar itu ada lebih dari 100 tulisan di koran belum sempat saya gunting dan tempel.
Pada 2000-an boleh dibilang tidak pernah membuat kliping lagi. Zaman itu sudah digital sehingga tulisan-tulisan saya bisa dilihat di internet. Biasanya tulisan-tulisan itu saya copy paste lalu saya posting pada blog pribadi saya https://hurahura.wordpress.com dan https://museumku-wordpress.com.
Saat ini banyak tulisan saya terdapat pada berbagai media digital, yakni kompasiana.com, kompas.id, kompas.com, kompas.tv, indonesiana.com, koransulindo.com, entah apa lagi saya lupa. Semoga nanti saya bisa membukukan tulisan-tulisan saya. Dengan demikian masyarakat masa kini bisa membaca atau mengenang kembali peristiwa yang terjadi jauh sebelum generasi muda lahir. Kliping media cetak bermakna besar karena memuat tulisan informatif, edukatif, rekreatif, dan mencerdaskan.***
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H