Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Koleksi Museum Nasional Pernah Terbakar pada Pameran Kolonial se-Dunia 1931

20 Oktober 2024   07:05 Diperbarui: 20 Oktober 2024   09:58 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan asli Museum Nasional/kiri (Sumber: Woodbury & Page/Flickr) dan bangunan tambahan Museum Nasional/kanan (Sumber: KITLV Leiden/ kompas.id)

Dalam sekejap, tulis Gouda, bayangan hitam menara-menara Bali yang menjulang ke atas, telah berubah menjadi timbunan bara api yang tak berharga. Ini adalah sebuah malapetaka, sebuah bencana nasional, demikian tulis berbagai media keesokan harinya.

Sangat sulit memahami mengapa anjungan yang kita banggakan, bangunan yang paling dikagumi di seluruh pameran itu musnah menjadi lapisan-lapisan abu, demikian tulis Algemeen Handelsblad. Berbagai media sempat mempertanyakan apakah kebakaran itu merupakan sebuah kecelakaan atau kesengajaan.

Sebagai rasa solidaritas sesama penjajah, Prancis dan Belgia membantu Belanda untuk membangun kembali anjungannya. Di luar itu, Belanda mendapatkan uang asuransi kerugian yang cukup besar.  Semula diperkirakan, uang asuransi kebakaran digunakan untuk membangun lantai II Gedung A Museum Nasional, sebagaimana terlihat pada foto di atas. Namun menurut Ibu Nusi yang lama bekerja di Museum Nasional, berdasarkan notulen BG (Bataviaasch Genootschap) 1932, uang asuransi kebakaran digunakan untuk perluasan ruang keramik dan ruang prasejarah. Kedua ruangan itu tahun lalu terkena dampak kebakaran. 

Ia menambahkan, rencana pembangunan lantai II mulai dibahas pada 1912 dan selesai pada 1915. Informasi ini terdapat pada notulen BG 1912 dan 1915. 

Dulu saya pernah diberi tahu petugas Museum Nasional ada arca batu yang berwarna kehitaman. Arca itu selamat dari kebakaran 1931. Entah sekarang berada di mana. Seingat saya dulu ada di bagian kiri lorong Gedung A. Mungkin sekarang sudah berpindah tempat mengingat perubahan tata pamer.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun