Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gerakan Pramuka, Kak Buwas, dan Museum Pramuka

24 September 2024   08:24 Diperbarui: 25 September 2024   23:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku tentang Kajian Pembangunan Museum Nasional Gerakan Pramuka (Dok. pribadi)

Satu lagi buku pramuka hadir ke tengah kita. Ini tentu akan memperkaya literasi tentang pramuka di Indonesia. Buku itu berjudul Sejarah Kecil Pramuka, Saat Awal Bertemu Kak Buwas, ditulis oleh Berthold Sinaulan yang di kalangan pramuka dikenal dengan panggilan Kak Be.

Boleh dibilang buku ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama cerita tentang pencalonan Bapak Komjen Pol (Purn) Drs. H. Budi Waseso sebagai calon pimpinan Kwarnas masa bakti 2018-2023. Bagian kedua berisi tulisan-tulisan Kak Be di Kompasiana.

Menurut Kak Be, pencalonan Kak Buwas sebagai pimpinan Kwarnas cukup berliku. Ketika itu pada 2018 digelar Musyawarah Nasional (Munas) X Gerakan Pramuka di Kendari. Sebelumnya Ketua Kwarnas dijabat Kak Adhyaksa Dault.

Karena ingin pembaruan di dunia kepramukaan, muncul beberapa nama yang diusulkan, tentu lewat berbagai kubu. Kak Buwas, nama populer Budi Waseso, sebelumnya menjabat Kepala Bareskrim Polri, Kepala Badan Narkotika Nasional, dan Kepala Bulog.

Baca juga: Kata

Atas dorongan dari beberapa tokoh pramuka ditambah sejumlah kwarda, akhirnya Kak Buwas bersedia dicalonkan sebagai Ketua Kwarnas. Pada saat itu ada lima calon yang dianggap memenuhi syarat, yakni Kak Adhyaksa Dault sebagai petahana, lalu Kak Jana Anggadiredja, Kak Susi Yuliati, Kak Dede Yusuf, dan Kak Buwas.

Sebelum pemilihan ada dua calon mengundurkan diri, yakni Kak Dede Yusuf dan Kak Susi Yuliati. Kini tersisa tiga calon yang siap bertarung. Dalam pemilihan Ketua Kwarnas yang dilakukan dengan pemungutan suara, Kak Buwas mendapatkan 19 suara, Kak Adhyaksa Dault 14 suara, dan Kak Jana Anggadiredja 2 suara.

Cerita tentang pencalonan dan pemilihan Ketua Kwarnas tentu merupakan catatan sejarah, sesuai dengan judul buku ini Sejarah Kecil Pramuka.

Kak Be sendiri kemudian dilibatkan sebagai pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023. Beliau duduk sebagai Wakil Ketua/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika.

Sayang kemudian muncul wabah pandemi Covid-19 di seluruh dunia mulai awal 2020. Maka berbagai kegiatan kepramukaan dibatalkan, ditunda, sampai dilakukan secara daring. Sejarah pasti akan mencatat peristiwa ini.

Dalam buku Kak Be dikemukakan, pramuka itu pantang putus asa. Walaupun ada pembatasan ketat selama masa pandemi Covid-19, tetapi aktivitas pramuka terus berlanjut. Bahkan Kwarnas ikut membantu mengatasi masalah pandemi dengan membentuk Satgas Pramuka Peduli Penanggulangan Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun