Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Manfaat Berkoleksi Mata Uang, Mendapat Pengetahuan, Sahabat, dan Kesehatan

8 Maret 2024   07:45 Diperbarui: 8 Maret 2024   07:50 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koin 1/2 Cent 1945 dalam kondisi lustre (Sumber: dokpri)

Banyak orang beranggapan 'uang kuno'---baik uang kertas maupun uang logam (koin)---pasti  berharga mahal. Memang benar ada 'uang kuno' yang berharga mahal. Namun banyak pula yang berharga murah.

Biasanya masyarakat awam yang menemukan uang kertas atau uang logam di lemari orang tua atau kakek-nenek, menganggap mendapat 'uang kuno' bagaikan mendapat 'harta karun' fantastis. Ditambah berita-berita di media sosial atau media internet termasuk marketplace, yang mengatakan 'harta karun' itu kalau dijual akan berharga mahal atau tinggi.

Masyarakat awam perlu mengetahui bahwa mahal-murahnya sebuah koleksi uang, tergantung dari banyak hal seperti keunikan dan kelangkaan. Makin unik dan langka sebuah koleksi, otomatis akan berharga tinggi. Sebaliknya kalau koleksi itu masih mudah dijumpai di pasaran, maka harganya relatif terjangkau oleh masyarakat awam, terutama yang akan menekuni dunia koleksi uang atau biasa disebut kolektor uang (numismatis).

Deskripsi tentang koin 1/2 Cent (Sumber: numista.com)
Deskripsi tentang koin 1/2 Cent (Sumber: numista.com)

Koin Cent 

Saya ambil contoh koin Cent Nederlandsch-Indie. Ukurannya cukup kecil, silakan klik di mesin pencari dengan kata kunci "koin cent nederlandsch indie numista". Maka akan muncul data seperti di foto. Ini cuma sebagian saja.

Kalau kita melhat katalogus koin, terlihat koin cent ini dikeluarkan mulai 1856. Terakhir koin ini dikeluarkan pada 1945. Jadi dalam perjalanannya, koin cent terdiri atas belasan variasi angka tahun. Koleksi saya hampir lengkap variasinya.

Koin 1/2 Cent koleksi pribadi dengan variasi tahun cetak (Sumber: dokpri)
Koin 1/2 Cent koleksi pribadi dengan variasi tahun cetak (Sumber: dokpri)

Nah, koleksi saya itu ada yang bagus, ada juga yang kurang bagus. Kalau di dalam dunia filateli dikenal istilah used (prangko yang sudah dipakai/sudah ada stempel) dan mint (prangko yang belum terpakai/belum ada stempel), dalam dunia numismatik dikenal berbagai istilah, yakni

  • lustre (uang yang belum pernah dipakai bertransaksi, kondisi masih bagus),
  • semi-lustre (uang yang belum pernah dipakai bertransaksi, namun ada sedikit 'cacad' karena faktor usia dan tempat penyimpanan), dan
  • used (uang yang pernah dipakai bertransaksi).

Kalau mau lebih lengkap, ada lagi nilai grade atau kondisi sebuah koleksi, antara lain Unc, VF, XF, F, dan P. Biasanya kondisi yang dicari para kolektor adalah Unc, VF, dan XF. Kecuali koleksi yang tergolong unik dan langka, yang berkondisi F (Fine, cukup bagus) atau P (Poor, kurang bagus) pun, sering kali dikoleksi mereka.

Kondisi lustre atau semi-lustre mudah dilihat dengan pandangan mata biasa. Namun kondisi used lebih sulit dilihat. Nah, masyarakat yang ingin membeli koleksi koin dalam kondisi used atau bekas pakai perlu memperhatikan detail koleksi tersebut seperti tulisan atau gambar, aus atau tidak aus, penyok atau tidak penyok, dan bolong atau tidak bolong. Perlu diperhatikan, para pedagang numismatik sering mencuci koin yang sudah kotor atau berkarat dengan cairan kimia sehingga kelihatan kinclong. Dengan demikian layak jual.

Koleksi koin 1/2 Cent dalam kondisi used/kiri atas dan kanan bawah; semi-lustre/ kanan atas dan kiri bawah (Sumber: dokpri)
Koleksi koin 1/2 Cent dalam kondisi used/kiri atas dan kanan bawah; semi-lustre/ kanan atas dan kiri bawah (Sumber: dokpri)

Koleksi pribadi

Beberapa koleksi saya ini rata-rata dalam kondisi used. Namun detail tulisan dan gambar masih sangat jelas. Yah, lumayan untuk menambah perbendaharaan koleksi.

Dari seluruh koleksi, yang saya beli cukup murah adalah koin cent 1945. Beberapa tahun lalu saya beli Rp 2.000 sekeping, masih dalam kondisi lustre atau sangat bagus. Mengapa bisa murah? Karena dulu koin 1945 dicetak sangat banyak sehingga mudah dijumpai di pasaran.

Koin 1/2 Cent tahun cetak 1933 dalam kondisi used (Sumber: dokpri)
Koin 1/2 Cent tahun cetak 1933 dalam kondisi used (Sumber: dokpri)

Di luar 1945, koin-koin lain saya beli Rp 10.000 hingga Rp 30.000 sekeping. Itu dalam kondisi used. Nah, dalam berkoleksi, kelengkapan variasi angka tahun menjadi perhatian.

Aktivitas berkoleksi ternyata bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan, sahabat, dan kesehatan diri kita loh. Dengan membaca literatur, kita akan tahu mana koleksi langka dan koleksi biasa. Lewat aktivitas berkoleksi, kita bisa berinteraksi dengan teman-teman di media sosial. Dengan memilah dan memilih koleksi yang memerlukan ketelitian dan kesabaran, emosi kita ikut berperan.***   

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun