Meskipun sudah merdeka pada 1945, waktu itu ada dua wilayah yang masih mengenal mata uang negara tetangga. Mayoritas masyarakat Kepulauan Riau, misalnya, masih menggunakan mata uang Malaya (sekarang Malaysia), sedangkan masyarakat Irian Barat (sekarang Papua) menggunakan mata uang Papua Niugini.
Bila menelusuri sejarah, maka pada 1 Mei 1963 wilayah Irian Barat kembali dipersatukan ke dalam Republik Indonesia. Setelah itu pemerintah pusat segera mengedarkan uang kertas rupiah Irian Barat seri gambar Presiden Sukarno.
Uang itu terdiri atas percahan bernilai 1 dan 2,5 rupiah emisi 1961 serta 5, 10, dan 100 rupiah emisi 1960. Selain uang kertas, diedarkan pula uang logam atau koin bergambar Presiden Sukarno dalam pecahan bernilai 1, 5, 10, 25, dan 50 sen emisi 1962. Rupiah Irian Barat ini menggantikan uang Gulden Nederlands Nieuw Guinea dari pecahan bernilai 1, 5, 10, 25, 100, dan 500 Gulden seri gambar Ratu Yuliana emisi 1950 dan 1954.
Riau
Sementara itu jauh sebelum konfrontasi Indonesia-Malaysia, pada 1964-1966 di wilayah Kepulauan Riau beredar mata uang dollar Malaya, yang juga berlaku di Singapura dan British Borneo.
Pada 15 Oktober 1963 pemerintah pusat mengedarkan mata uang kertas khusus Riau yang terdiri atas pecahan bernilai 1 dan 2,5 rupiah. Uang tersebut bergambar Presiden Sukarno emisi 1961. Sebelumnya pemerintah mengeluarkan emisi 1960 pecahan bernilai 5, 10, dan 100 rupiah.
Seperti halnya Irian Barat, pemerintah mengeluarkan pula koin bernilai 1, 5, 10, 25, dan 50 sen emisi 1962. Namun, uang khusus Irian Barat dan Riau hanya berlaku sebentar karena melalui penetapan Presiden RI tertanggal 13 Desember 1965, pemerintah menarik peredaran semua mata uang dan menggantikannya dengan mata uang baru dengan nilai tukar 1000 berbanding 1.
Sejak lama mata uang Irian Barat dan Riau menjadi incaran para kolektor uang atau numismatis. Namun harganya masih terjangkau. Murah mahalnya tentu tergantung kondisi koleksi tersebut.
Koin
Kali ini kita mengenal koin terlebih dulu yah. Uang kertas kita bicarakan pada tulisan mendatang.
Saya sendiri punya 1 set koin Irian Barat dan 1 set koin Riau. Keduanya memiliki gambar yang persis sama. Data teknisnya bisa dilihat pada gambar yang saya ambil dari laman numista.com. Nominal 1, 5, dan 10 sen memiliki pinggiran rata. Namun pada nominal 25 dan 50 sen pinggiran koin bergerigi.
Lalu karena bentuk koin Irian Barat dan koin Riau persis sama, bagaimana cara membedakannya? Kita bisa lihat pada pinggiran koin. Pada koin Riau tertulis "Kepulauan Riau", sedangkan koin Irian Barat polos.
Sekadar informasi, saya membeli 1 set koin Riau pada 1987, harga Rp 40.000. Mungkin harga sekarang Rp 500.000. Sedangkan 1 set koin Irian Barat saya beli beberapa tahun lalu seharga Rp 200.000. Harga memang bervariasi, tentu tergantung kondisi koin tersebut. Yang penting harga wajar, tidak fantastis sebagaimana yang dibayangkan masyarakat awam.
Banyak pertanyaan tentunya, dulu koin 1-50 sen itu bisa buat belanja apa? Memang agak sulit mencari referensi. Gambaran tentang kurs tukar dan harga emas mungkin bisa buat perbandingan. Saya juga dapat info bahwa harga minyak dunia pada 1960-1963 sebesar $0,31 per gallon.
Di Indonesia sendiri pada 1967 harga premium Rp4/liter dan harga minyak tanah Rp 1,80/liter. ***
Bacaan pendukung: Banknotes and Coins from Indonesia 1945-1990
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H