Seluruh kegiatan diselenggarakan sejak pagi hingga malam hari. Festival Cahaya akan menghiasi penyelenggaraan kegiatan SangiRun 2023, dengan sajian crafting berbagai bentuk hewan purba. Ada pula kedai kopi di Jembatan Cinta, sebagai tempat  santai  sambil menikmati pemandangan sawah nan indah.
Sangiran Fair atau Pasar Rakyat diselenggarakan oleh Pemkab Sragen untuk menyajikan hasil karya seni, kerajinan serta kuliner masyarakat di sekitar Sangiran. Utamanya untuk menggeliatkan perekonomian lewat UMKM.
Karnaval Budaya menyajikan berbagai potensi budaya 25 Desa Sangiran. Sementara Pesta Kuliner menyajikan berbagai potensi kuliner dari masyarakat 25 Desa Sangiran.
Selanjutnya pertunjukan musik menampilkan artis lokal (Home Band) dan artis nasional yang merepresentasikan "Sound of Sangiran" di sebuah panggung bercahaya di malam puncak SangiRun 2023.
Salah satu acara unik, pengunjung diberi kesempatan mencoba tantangan berupa permainan mengangkat batu lalu melemparnya ke sebuah alat timbang. Permainan ini bertujuan mengumpulkan nilai mirip dengan permainan bouncer yang menggunakan palu. Ini ibarat manusia purba menggunakan batu untuk menghasilkan sesuatu, seperti alat atau memecah buah yang keras.
Warisan Dunia
Nama Sangiran sudah dikenal sejak lama. Sisa-sisa masa lalu banyak ditemukan di sini, berupa sisa-sisa kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Sisa-sisa tersebut disebut fosil. Yang paling dikenal dari Sangiran adalah fosil manusia purba.
Situs Sangiran terletak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Â Luas Situs Sangiran mencapai 59,21 kilometer persegi. Dari lapisan tanah, diketahui umur Situs Sangiran mencapai dua juta tahun.
Karena dipandang menjadi sumber ilmu pengetahuan untuk memahami kehidupan masa lalu, pada 1996 UNESCO menetapkan Situs Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia dengan nama The Sangiran Early Man Site.Â
Di kawasan situs Sangiran terdapat beberapa museum. Yang terbesar dikenal sebagai Museum Sangiran. Di dekatnya ada beberapa klaster yang masing-masing memiliki museum, yakni Krikilan, Dayu, Bukuran, dan Ngebung. Â