Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Sih Musik Kegemaran Presiden? Yuk ke Museum Kepresidenan RI Balai Kirti

20 Oktober 2023   07:34 Diperbarui: 20 Oktober 2023   07:45 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu panil pameran 'Alunan Melodi Presiden' (Sumber: dokpri)

Selama ini kita hanya mengenal sejarah para presiden yang bersifat resmi atau formal. Presiden melakukan kunjungan kenegaraan ke mancanegara, sering kita dengar. Presiden meresmikan jalan tol atau bendungan, sering diberitakan media. Padahal sejarah minor kepresidenan pun penting untuk diketahui oleh masyarakat. Misalnya saja hobi, koleksi tontonan atau bacaan, tulisan, selera makan, bahkan musik kegemaran para presiden. Lalu apa sih musik kegemaran para presiden?

Oleh karena itu, menurut catatan kuratorial, pameran ini menampilkan musik yang berkaitan dengan para presiden. Pameran ini bertajuk Museum Keliling Koleksi Kepresidenan 'Alunan Melodi Presiden', berlangsung di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Bogor, pada 18-24 Oktober 2023.

Yang menarik dari pameran, termuat narasi bahwa musik sering mengambil cerminan sosok para presiden sebagai sumber inspirasi penciptaan musik. Cipta kreasi tersebut bukan hanya sebagai bentuk penghormatan tetapi juga perluasan gagasan para presiden. "Pameran ini diharapkan mampu memberikan cara pandang serta mengenalkan sisi lain dari sosok para presiden terutama dalam konteks seni budaya," demikian catatan kuratorial tersebut.

VCD penyanyi Waldjinah koleksi Presiden Soeharto (Sumber: dokpri)
VCD penyanyi Waldjinah koleksi Presiden Soeharto (Sumber: dokpri)

Lagu penghormatan

Beberapa musisi atau pencipta lagu pernah mempersembahkan lagu penghormatan untuk para presiden. Sebuah narasi panil, menginfokan bahwa Presiden Sukarno pernah menerima persembahan lagu berjudul "Untuk PJM Presiden Sukarno" dari Lilis Suryani. Lilis Suryani adalah seorang penyanyi masa 1960-an sekaligus pernah menciptakan beberapa lagu. Ia terkenal dengan lagu "Gang Kelinci" gubahan Titiek Puspa.

Putra Sukarno, Guruh Sukarno Putra, pernah mempersembahkan lagu bernuansa elegi berjudul "Sendiri". Lagu tersebut dikidungkan oleh Chrisye, penyanyi lagu-lagu populer dari era 1970-an.

Titiek Puspa juga pernah menggarap lagu "Bapak Kami Soeharto" yang terinspirasi dari jasa Presiden Soeharto dalam bidang infrastruktur dan swasembada pangan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata seorang seniman musik. Beliau sering berkolaborasi dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia untuk turut menyumbangkan suara dalam lagu karangannya.

Salah satu panil pameran 'Alunan Melodi Presiden' (Sumber: dokpri)
Salah satu panil pameran 'Alunan Melodi Presiden' (Sumber: dokpri)

Presiden Megawati pernah memperoleh persembahan lagu berjudul "Putri Sang Fajar" dari Rano Karno.

Lain halnya dengan Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau pernah menulis buku "Tuhan tak Perlu Dibela". Glenn Fredly kemudian tergerak menjadi produser untuk album kompilasi musik religi "Hidayah".

Berbagai koleksi yang berhubungan dengan seni budaya, ikut dipamerkan. Dari koleksi pita kaset, tergambar Presiden Soeharto dan Presiden Abdurrahman Wahid senang mendengarkan cerita wayang. Sejumlah album VCD karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendampingi koleksi pita kaset.

Presiden B.J. Habibie diketahui memiliki koleksi musik klasik Eropa cukup banyak. Beberapa Ipod milik beliau, ikut dipamerkan. Koleksi lain milik beliau, radio merk Grundig.

Radio milik Presiden Habibie/kiri dan milik Presiden Soeharto/kanan (Sumber: dokpri)
Radio milik Presiden Habibie/kiri dan milik Presiden Soeharto/kanan (Sumber: dokpri)

Kegiatan lain

Selain pameran, ada beberapa kegiatan pendukung. Tur Sejarah berupa menjelajah ke tempat-tempat bersejarah, dengan rute Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Museum Tanah dan Pertanian, Vihara Dhanagun, Makam Raden Saleh, kembali ke Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.

Hampir serupa dengan Tur Sejarah adalah Walking Tour. Rutenya Vihara Dhanagun, Museum Tanah dan Pertanian, Galeri Raden Saleh, lalu Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.

Kegiatan lain Lokakarya bertema "Dinamika Perkembangan Musik Tanah Air" dan "Musik Kegemaran Presiden", Panggung Budaya berupa seni pertunjukan dan jamming session, serta Pojok Ekspresi berupa permainan tradisional seperti gasing, congklak, bebeletokan, dan lompat tali. Kegiatan nonton bareng atau nobar diadakan di museum, akan memutar film pendek museum dan film dokumenter tentang kebudayaan Indonesia.

Begitulah beragam acara untuk menyambut ulang tahun ke-9 Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Museum ini diresmikan pada 18 Oktober 2014.  Kalau tertarik, silakan mendaftar ke https://museumkepresidenan.id atau IG dan FB Museum Kepresiden RI Balai Kirti.***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun