Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Benteng Victoria Segera Dialihkan Jadi Obyek Wisata?

25 September 2023   12:18 Diperbarui: 26 September 2023   07:07 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Victoria di Ambon (Sumber: kemdikbudristek)

Benteng Victoria at au Benteng Nieuw Victoria adalah bangunan peninggalan Portugis yang terletak di pusat Kota Ambon, Provinsi Maluku. Benteng pertahanan tertua di Ambon ini dibangun pada 1575, ketika masa pemerintahan Gubernur Gaspar de Mello. Peletakan batu pertama benteng dilakukan oleh Panglima Armada Portugis Sanchode Vasconselos pada 23 Maret 1575.

Setahun kemudian, tepatnya pada 25 Maret 1576, dilakukan penahbisan benteng yang diberi nama "Nossa Senhora da Anunciada". Anunciada bermakna Hari Kenaikan Isa Almasih. Pada 1600, Belanda datang ke Maluku dan berusaha merebut benteng ini dari Portugis, tetapi gagal. Barulah pada 1605 Belanda di bawah komando Steven van der Haghen berhasil merebut benteng tersebut, lalu mengganti namanya menjadi "Victoria". 

Setelah itu, pada 1690-1754, benteng tersebut direstorasi. Ini karena pada Agustus-September 1754 Benteng Victoria rusak karena gempa. Pada 1574-1785, Benteng Victoria direstorasi, namanya pun diganti "Nieuw Victoria". Sebelumnya pada 17 Februari 1674 Benteng Victoria juga pernah rusak karena gempa.

Begitulah terungkap dari seminar dan webinar tentang Benteng Nieuw Victoria oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX di Ambon pada Senin, 25 September 2023.

Benteng Victoria sekitar abad ke-17 (Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:887211 melalui jalurrempah.kemdikbud.go.id)
Benteng Victoria sekitar abad ke-17 (Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:887211 melalui jalurrempah.kemdikbud.go.id)

Barak militer

Narasumber pertama, Bapak Rustam Hayat, lebih lanjut mengatakan bahwa VOC membangun beberapa bangunan di dalam benteng yang dimanfaatkan untuk kepentingan militer dan sebagai tempat bermukim. Bangunan-bangunan tersebut di antaranya adalah barak, gudang senjata, dan gudang peluru. Di antara bangunan-bangunan tersebut, ada yang masih berdiri meski banyak yang telah roboh. Bangunan yang masih ada hingga kini, misalnya pos prajurit penjaga dan gudang senjata. Selain bangunan, dinding benteng juga masih berdiri kokoh, termasuk salah satu pintu gerbangnya.

Sebagaimana dikutip dari https://jalurrempah.kemdikbud.go.id, pada 17 Februari 1795, Walikota Alexander Cornabe menyerahkan benteng ini tanpa perlawanan kepada Laksamana Inggris Rainier. Pada 1802 Belanda mendapatkan kembali daerah jajahannya dari Inggris dan pada 25 Maret 1817, benteng ini diserahkan secara resmi kepada Belanda oleh Inggris.

Menurut informasi, masyarakat sekitar lebih akrab dengan nama Benteng Kota Laha, yang berarti benteng di Teluk Laha. Benteng Victoria menjadi saksi dari dua peristiwa besar, yaitu Perlawanan Pattimura dan Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).  

Salah seorang narasumber seminar dan webinar, Bapak Rustam Hayat (Sumber: tangkapan layar webinar)
Salah seorang narasumber seminar dan webinar, Bapak Rustam Hayat (Sumber: tangkapan layar webinar)

Kodam Pattimura

Saat ini Benteng Victoria dikelola oleh Kodam XVI Pattimura dan berfungsi sebagai markas Asrama TNI dan Markas Batalion Kavaleri Kodam XVI Pattimura. Di dalamnya digunakan untuk perkantoran, perumahan dinas, garasi kendaraan berat, rumah ibadah, dan area latihan. Bahkan terdapat beberapa bangunan baru untuk menunjang fungsi sebagai markas militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun