Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tapak Tilas Proklamasi untuk Pelestarian Nilai Perjuangan

17 Agustus 2023   06:32 Diperbarui: 17 Agustus 2023   06:42 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapak Tilas Proklamasi 2023 kembali digelar pada 16 Agustus 2023. Ada dua titik kumpul pada kegiatan itu, yakni Museum Juang 45 di Jalan Menteng Raya dan Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol.

Para peserta berjalan dari Museum Juang 45 ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Dari sini, peserta berjalan bersama-sama ke Tugu Proklamasi. Tugu Proklamasi yang berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur pernah digunakan sebagai tempat dikumandangkannya proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Mural Sukarno-Hatta menjadi latar belakang 'Sukarno' dan 'Moh. Hatta' yang diperankan generasi masa kini (Dokpri)
Mural Sukarno-Hatta menjadi latar belakang 'Sukarno' dan 'Moh. Hatta' yang diperankan generasi masa kini (Dokpri)

Lomba

Tapak tilas kali ini terlihat meriah. Saya yang mengikuti acara dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi melihat ada berbagai lomba yang diadakan di sana. Lomba itu diikuti para pelajar.

Siang hari dimulai rangkaian acara tapak tilas. Dimulai dari acara musikalisasi puisi Trotoar Senja. Tentu saja berhubungan dengan perjuangan bangsa Indonesia. Usai itu acara berupa teatrikal perjuangan oleh Reenactor Bangor. Reka ulang proklamasi dalam bentuk narasi dan teater diperagakan oleh para pencinta sejarah, yang juga datang dari luar kota. Dari sebelum proklamasi hingga peperangan setelah proklamasi tersaji dalam teater itu. Salah seorang pemeran adalah Mahandis Yoanata Thamrin, Editor in Chief Majalah Intisari.

Dilanjutkan penampilan angklung Posyandu Lansia Sehat Bahagia dengan lagu-lagu perjuangan dan beberapa tarian.

Teatrikal yang menggambarkan masa sebelum dan setelah kemerdekaan (Dokpri)
Teatrikal yang menggambarkan masa sebelum dan setelah kemerdekaan (Dokpri)

Komunitas

Pembukaan tapak tilas diawali laporan Kepala Unit Museum Perumusan Naskah Proklamasi Bapak Harry Trisatya. Selanjutnya sambutan dari Koordinator Museum dan Galeri Bapak Pustanto. Beliau mewakili Plt. Kepala Museum dan Cagar Budaya.

Pemberangkatan peserta ke Tugu Proklamasi berlangsung pukul 16. Para peserta berpawai dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi melewati Jalan Diponegoro lalu berbelok ke Tugu Proklamasi. Peserta pawai terdiri atas berbagai golongan masyarakat seperti para pelajar dan mahasiswa, keluarga pahlawan, keluarga veteran, Komunitas Harley-Davidson, Komunitas Onthel, dan komunitas sejarah/budaya.  

Permainan angklung oleh para lansia (Dokpri)
Permainan angklung oleh para lansia (Dokpri)

Tujuan utama tapak tilas tentu saja pelestarian nilai. Betapa para pendahulu kita telah berjuang mati-matian untuk kemerdekaan Indonesia. Kita sebagai generasi muda harus merawat dan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif.

Mari terus melaju untuk Indonesia maju. Dirgahayu Indonesia ke-78, Merdeka.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun