Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selembar Kertas Usang, Bukti Sejarah Adanya Apotek Chung Hwa

11 Agustus 2023   11:07 Diperbarui: 11 Agustus 2023   11:10 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua berawal dari depan sebuah kantor tempat Gan Djie bekerja sehari-hari. Di depan kantor tersebut, sering kali berteduh para pedagang keliling dan kuli. Karena kelelahan akibat sulit mendapatkan air minum, maka Gan berinisiatif untuk menyediakan air teh untuk warga yang kehausan.

Di depan kantor tersebut, setiap pagi dan sore, kemudian dipasang sejumlah meja kecil untuk meletakkan teko dan cangkir. Agar cukup, Gan meletakkan delapan teko. Dalam dialek Hokkian delapan disebut pa. Nah, itulah asal nama Patekoan atau Delapan Teko.  

Pada 2022 ketika melewati Pancoran Tea House saya melihat di depan gedung tersedia teko dan cangkir. Entah tahun-tahun sebelumnya, saya tidak perhatikan. Tentu saja untuk mereka yang kehausan.

Selembar kertas usang ternyata mampu menambah narasi atau menjadi bukti sejarah adanya Apotek Chung Hwa yang kini telah beralih fungsi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun