Wisata
Sejak lama wisatawan maupun masyarakat awam sering datang ke sini, di antaranya para pemancing. Dulu di pulau ini hanya ada satu "makam keramat", mungkin saat ini ada 3. Entah siapa tokoh itu. Ada pendapat Kartosuwirjo. Namun ada yang menyanggah karena Kartosuwirjo tidak dihukum mati di Onrust, mungkin di pulau lain.
Tapi yang jelas, kita harus memperhatikan daya dukung lingkungan Pulau Onrust. Seandainya ada wisata massal, tentu kondisi pulau yang hanya bertumpu pada karang, sangat mengkhawatirkan. Selain menahan beban, alas kaki wisatawan atau pengunjung akan membawa butiran-butisan pasir dari sana.
Untuk itu perlu wisata eksklusif dengan menginap di Pulau Onrust. Dengan peserta yang tidak terlalu banyak, tentu ada kesan tersendiri. Apalagi menginap di tenda atau tempat yang disediakan oleh pengelola. Tentu saja harus dipandu oleh orang-orang yang mengerti cerita sejarah Pulau Onrust.
Sekali lagi, hati-hati menyelenggarakan wisata massal. Jangan sampai Pulau Onrust hanya tinggal nama, seperti pulau-pulau di sekitar situ. Ada beberapa pulau yang hilang karena pasirnya diambili untuk pembangunan Bandar Udara Sukarno-Hatta. Malah pasir di Pulau Kelor untuk membangun bandar udara di Singapura.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H