Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Titik Awal Penjajahan Nusantara Berawal dari Pulau Onrust

5 Juni 2023   13:37 Diperbarui: 8 Juni 2023   10:21 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemprov DKI Jakarta memiliki empat pulau bersejarah, yakni P Bidadari, P Onrust, P Cipir, dan P Kelor. Keempat pulau terletak di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Untuk berkunjung ke sana, kita bisa menyewa kapal kecil milik nelayan di pelabuhan Muara Kamal. Kapal itu bisa memuat maksimum 20 orang.

Sekadar gambaran, jarak dari Muara Kamal ke P Onrust sekitar 45 menit. Ada juga kapal cepat dan kapal modern dari Pantai Marina, Ancol. Cuma biayanya lebih mahal. Lagi pula kapal cepat hanya mampu memuat beberapa orang. 

Hanya kapal modern yang berkapasitas cukup banyak, yakni 40-50 orang bahkan lebih. Tentu saja biayanya lebih mahal daripada menggunakan kapal nelayan, tapi daya tempuhnya lebih cepat yakni sekitar 30 menit.

Laporan Penggalian Pulau Onrust 1985 (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Laporan Penggalian Pulau Onrust 1985 (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Keempat pulau sempat terlantar. Pada 1980-an mulai dihidupkan kembali. Pulau Bidadari menjadi obyek wisata. Di sana dibangun sejumlah fasilitas. Sebelumnya para nelayan mengenal pulau itu sebagai Pulau Sakit. Soalnya di sana pernah ada rumah sakit.

Pulau Cipir pun pernah dikelola swasta. Lalu namanya diganti Pulau Kahyangan. Kini kembali lagi dikenal sebagai Pulau Cipir.

Pulau Onrust paling dikenal karena dulu pada masa penjajahan menjadi tempat perbaikan kapal. Kemudian nelayan setempat menamakannya Pulau Kapal.

Pulau Kelor termasuk kecil. Di sana terdapat benteng cukup besar. Pulau ini semakin kecil karena pasir di sana pernah dijuali ke Singapura.

Buku karya Candrian Attahiyyat (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Buku karya Candrian Attahiyyat (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Onrust

Nama Onrust (oh ya bacanya Onrus, bukan Onres atau Onras yah), paling dikenal karena memiliki sisa-sisa tinggalan dari zaman kolonial. Ada reruntuhan bangunan dan ada makam.

Pulau seluas sekitar 12 hektare ini pernah diteliti oleh para arkeolog mulai 1983. Banyak hasil ekskavasi arkeologis dari situs itu, antara lain sisa benteng dan sisa bangunan lain. Benda-benda kecil berupa logam, keramik, batu bata, kaca, dan kulit kerang. Temuan-temuan kecil kemudian disimpan di dalam bangunan museum.

Sebelumnya Onrust dikenal bernama Taman Arkeologi Onrust. Namun sejak beberapa waktu lalu namnya diubah menjadi Museum Arkeologi Onrust.

Di tempat inilah pada Minggu, 4 Juni 2023 Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta menyelenggarakan peluncuran buku sekaligus bedah buku Onrust dan Sekitarnya, Gugusan Pulau Bersejarah di Teluk Jakarta. Buku itu ditulis oleh Candrian Attahiyyat, arkeolog yang lama menangani Pulau Onrust. Beliau adalah pensiunan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

Sebenarnya Candrian sudah menulis buku kecil tentang Pulau Onrust. Namun buku ini jauh lebih lengkap. Jumlah halamannya ada 244. Karena itu termasuk buku babon untuk mengetahui sejarah Pulau Onrust.

Bagian depan museum (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Bagian depan museum (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Transit Venus

Candrian mengawali tulisan dengan kisah penamaan Pulau Onrust. Kemudian tentang titik awal penjajahan Nusantara. Kisah tentang James Cook mampir di Onrust setelah mengejar Planet Venus cukup menarik.

James Cook adalah pelaut Inggris, sekaligus surveyor laut dan ahli peta. Pada 1768 hingga 1771, Cook bersama Kapal HM Bark Endeavour berlayar mengarungi Samudera Pasifik sampai Australia. Sepulangnya dari sana, Cook mampir di Batavia dan Onrust.

Yang menarik, dalam buku ini dikisahkan mengapa Cook melakukan perjalanan. Ternyata ia ditugasi kerajaan untuk mengejar dan mengamati planet Venus yang melintas Matahari.

Menurut perhitungan astronomi saat itu, Transit Venus akan terjadi pada 1769. Uniknya, fenomena astronomi tersebut hanya bisa dilihat di Kepulauan Tahiti, Pasifik Selatan.

Kotak galian dengan temuan sudut pondasi/tembok luar sebelah Barat (Foto: Laporan Penggalian Pulau Onrust, 1985)
Kotak galian dengan temuan sudut pondasi/tembok luar sebelah Barat (Foto: Laporan Penggalian Pulau Onrust, 1985)

Soal penyakit menular, benteng bundar, dan isolasi haji juga terdapat dalam buku ini. Begitu pula kisah pemberontakan berdarah di atas Kapal De Zeven Provincien dan kisah Walter Spies di antara tawanan Jerman. Spies dikenal sebagai pelukis ternama.

Orang Jepang bernama Ikamura dan Nakamura ternyata pernah ditahan di Onrust. Belum lagi 124 tentara elit Westerling. Tokoh Indonesia yang pernah ditahan di Onrust antara lain DN Aidit, Gatot Mangkupradja, HJ Princen, dan JA Katili. Pelukis S. Sudjojono pernah meringkuk di Onrust dalam kapasitas sebagai penderita TBC.

Banyak kisah tersembunyi lain yang terdapat dalam buku ini. Saat ini baru beredar dengan persediaan terbatas. Semoga bisa dicetak lebih banyak dengan harga terjangkau agar masyarakat bisa belajar sejarah dengan ringan.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun