Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Beberapa Ratus Tahun Lalu Pelabuhan Sunda Kalapa Menjadi Daya Tarik Dunia

16 Mei 2023   06:41 Diperbarui: 20 Mei 2023   08:30 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para undangan sedang melihat artefak hasil akulturasi budaya (Foto: Dokumenasi Pribadi)

Malaka menghubungkan region Asia Tenggara, khususnya daerah kepulauan di sebelah selatan dan timur, dengan perniagaan dunia. 

Melalui Malaka, komoditas bernilai tinggi, langka, eksotik, dan bahkan menambah kenikmatan dan keindahan dunia, dapat mencapai dunia Barat.  

Tentang Pelabuhan Sunda Kalapa, dikatakan termasuk ke dalam jaringan perniagaan Nusantara. Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, kawasan Sunda Kalapa menjadi titik kumpul bagi komoditas yang hendak dipasarkan hingga Eropa.

Dikatakan juga, Sunda Kalapa dan Malaka menjadi pengumpul komoditas dari pulau-pulau lain di Nusantara sebelum dipasarkan ke Gujarat, Iran, dan Eropa. 

Sunda Kalapa sendiri melayani kapal-kapal dagang yang berasal dari Sumatera, Palembang, Tanjungpura, Makassar, Jawa, Madura, dan Malaka. Bahkan orang-orang dari Kerajaan Sunda sering berdagang ke Malaka.

Seorang undangan sedang memvisualkan salah satu materi pameran. (Foto: Dokumenasi Pribadi)
Seorang undangan sedang memvisualkan salah satu materi pameran. (Foto: Dokumenasi Pribadi)

Gaya hidup kosmopolit

Tergambar, adanya kedua bandar niaga membuat gaya hidup masyarakat menjadi kosmopolit. Ini dapat dilihat dari bahasa yang sama dan keterbukaan masyarakat terhadap unsur-unsur kebudayaan dari negeri yang jauh. 

Bahkan memungkinkan mereka mengadopsi ajaran dan budaya Hindu, Buddha, dan Islam yang datang dari luar kepulauan. 

Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai ekspresi artistik yang memperlihatkan unsur akulturasi ini, baik dalam karya sastra, seni pertunjukan, ragam hias artefak, hingga unsur arsitektural.

Hari ini pameran dibuka untuk umum. Nah, nikmatilah kisah masa lalu dari kedua bandar. Dari sini kita bisa berkaca untuk kehidupan di masa kini dan mendatang. 

Cukup membayar karcis masuk, kita dapat memperoleh segudang informasi. Selain pameran temporer ini, masyarakat sekaligus bisa melihat-lihat pameran tetap. Banyak koleksi tentang sejarah Jakarta tersaji di pameran tetap loh.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun