Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sungguh Keterlaluan Hoaks Koin Rp25 Seharga Sepeda Motor

4 Maret 2023   10:11 Diperbarui: 4 Maret 2023   10:13 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih saja media daring membuat judul tulisan dan foto yang bombastis atau sensasional. Tentu saja media daring yang bukan media arus utama. Ironisnya, masyarakat percaya kepada tulisan bombastis itu.

Baru saja saya melihat tulisan di media daring tentang koin Rp 25 seharga sepeda motor. Sungguh keterlaluan hoaksnya. Rupanya si penulis merujuk pada tayangan di YouTube. Disayangkan, ybs asal kutip. Seharusnya ia mengerti soal koleksi atau numismatik.

Inilah kondisi di era digital. Menulis dan menayangkan konten tanpa ada suntingan. Tujuannya cuma satu, mengejar klik atau pageview sehingga mendatangkan duit. Padahal isinya tidak mencerdaskan masyarakat atau bersifat pembohongan publik.

Akibatnya masyarakat memposting koin-koin yang dianggap mahal ke media sosial atau marketplace. Harga yang ditawarkan tidak tanggung-tanggung, ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tentu saja harga setinggi itu menjadi bahan olok-olok atau bully warganet yang paham akan koleksi itu.

Berita dari motorplus yang sensasional dan bombastis, pembohongan publik, dan tidak mencerdaskan (Sumber: google/motorplus)
Berita dari motorplus yang sensasional dan bombastis, pembohongan publik, dan tidak mencerdaskan (Sumber: google/motorplus)

Saya lihat di marketplace harga koin Rp 25 itu cuma beberapa ribu per keping. Tentu saja akun itu milik pedagang uang lama. 

Ada juga yang berharga Rp 1000 sekeping. Nah perlu diketahui, pedagang membeli koin-koin lama itu secara kiloan atau borongan. Koin-koin itu masih kotor. Agar bersih, pedagang mencuci koin-koin itu dengan cairan kimia. Memang untuk sementara waktu, koin itu terlihat bersih. Namun untuk beberapa tahun ke depan, pasti akan timbul noda kecoklatan, kehijauan, dsb tergantung cairan kimia yang dipakai.

Koin yang berharga lebih mahal, berada dalam grade atau kondisi lustre atau luster. Pedagang atau kolektor biasanya memberi istilah kinclong. Kondisi lustre berarti belum pernah dipakai bertransaksi dan belum pernah dicuci. Masih mulus dan masih ada kilau. Koin yang baru dibuka dari roll atau gulungan termasuk kondisi lustre.

Para kolektor tentu saja mencari koleksi dalam kondisi terbaik. Kecuali koleksi jenis tertentu yang termasuk langka. Kondisi seadanya pun tetap dikoleksi.

Harga koin Rp 25 di pedagang uang lama dan tergolong wajar (Sumber: tokopedia)
Harga koin Rp 25 di pedagang uang lama dan tergolong wajar (Sumber: tokopedia)

Kupro nikel 1971

Koin Rp 25 itu berbahan kupro nikel dan dikeluarkan pada 1971. Ukuran koin cukup kecil, dengan diameter 20 mm atau 2 cm. Nah ini uang jajan saya sewaktu SMP. Seingat saya, dulu kalau naik oplet ongkosnya Rp 10.

Pada 2002 koin Rp 25 ditarik dari peredaran oleh Bank Indonesia. Dengan demikian tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah. Namun sebagai benda koleksi, tentu saja berharga lebih tinggi daripada nilai nominalnya, koin Rp 25 tetap dicari.

Bahan koin cukup bagus sehingga menjadi perhatian para kolektor. Meskipun begitu, dalam kondisi lustre koin ini dipatok dengan harga ribuan rupiah. Harga akan semakin tinggi bila koin itu diberi pelindung berupa 'coin holder' dari karton atau 'coin capsule' dari plastik tebal. Bahkan semakin tinggi bila sudah di-grading oleh lembaga numismatik dunia. Maklum, biaya grading koin cukup mahal. Biasanya kolektor kelas kakap atau kelas paus yang memiliki koleksi demikian.

Saya punya cukup banyak koin Rp 25 seperti ini. Karena beberapa kerabat tahu saya suka mengumpulkan uang lama, mereka sering memberikan ke saya. Ada sekitar 50 keping koin bekas pakai. Ditambah sekitar 30 keping masih kinclong.

Seandainya koin itu berharga tinggi, tentu saya akan menjadi jutawan atau bisa memiliki sepeda motor. Sementara ini koin yang masih kinclong saya beri pelindung. Semoga bisa menjadi investasi buat anak cucu saja.

Jadi jangan langsung percaya kepada media daring yang bukan arus utama. Tidak benar koin Rp 25 seharga sepeda motor. Bandingkan dengan informasi sejenis lewat Mbah Gugel dulu yah.***

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun