Baru-baru ini banyak media menulis tentang kehebohan di India terhadap uang kertas kita bernominal Rp 20.000. Uang kertas itu bergambar Ki Hadjar Dewantara. Beliau seorang tokoh pendidikan Taman Siswa. Uang kertas itu diedarkan mulai 1998 dan ditarik dari peredaran pada 31 Desember 2008.
Bukan tokoh Ki Hadjar yang membuat heboh, namun gambar arca Ganesha yang terdapat di bagian muka uang kertas itu. Â Ganesha menjadi dewa penting dalam pantheon Hindu. Ia adalah anak Dewa Siwa. Hindu sendiri menjadi agama mayoritas di India.
Pantheon Hindu mengenal 33 Dewa. Masing-masing dewa memiliki peran masing-masing. Ganesha sendiri dianggap dewa ilmu pengetahuan, dewa keberuntungan, dewa kemakmuran, bahkan dewa penghalang segala rintangan. Tulisan lebih lengkap tentang Ganesha bia dilihat [di sini].
Menurut berita tersebut, India harus belajar dari Indonesia. Indonesia yang mayoritas Muslim, mau menampilkan arca Ganesha. Untuk itu dalam penerbitan uang kertas mendatang, India mau menampilkan dewa yang 'ikut mendukung' perekonomian India.
Kalau kita perhatikan, uang kertas Indonesia memang sering menampilkan gambar bertema kebudayaan. Selain arca, ada juga candi dan rumah tradisional.
Pendidikan
Pada uang kertas 20.000 itu Ki Hadjar sungguh klop disandingkan dengan arca Ganesha. Â Sebagai dewa ilmu pengetahuan, di banyak tempat masyarakat Hindu sering membangun kuil berisi Dewa Ganesha. Konon hal ini dimaksudkan agar anak-anak yang dilahirkan menjadi pintar dan berbakti kepada orang tua.
Ciri utama Dewa Ilmu Pengetahuan adalah memiliki belalai yang sedang mengisap isi mangkok dalam genggaman tangan depannya. Menurut mitologi Hindu, mangkok tersebut berisi cairan ilmu pengetahuan yang tidak habis-habisnya walaupun diisap terus-menerus olehnya. Hal inilah yang kemudian diidentikkan dengan ilmu pengetahuan, yang tak pernah habis digali dan tak pernah henti digarap. Mungkin, hal demikianlah yang diharapkan dari para manusia.
Banyak lembaga pendidikan memakai logo Ganesha. Yang paling dikenal adalah Institut Teknologi Bandung (ITB).
Nusantara dan India sudah berhubungan sejak lama. Banyak pengaruh India terdapat di Indonesia. Misalnya pengaruh kitab kuno Mahabharata dan Ramayana, lalu ada lagi pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Kampung India juga terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Itu menunjukkan hubungan kebudayaan Indonesia-India cukup akrab.***
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H