Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Pengetahuan Numismatik]: Seberapa Mahal Harga Uang Kertas seperti Ini?

22 Oktober 2022   09:38 Diperbarui: 22 Oktober 2022   09:46 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hobi mengumpulkan uang kertas semakin digandrungi masyarakat Indonesia, terutama kaum pemula. Yang namanya berkoleksi, tentu harus disesuaikan dengan isi kantong kita. Di pasaran, ada koleksi yang berharga cukup murah. Dengan modal Rp 100.000 kita sudah bisa memiliki beberapa koleksi.

Namun ada juga yang berharga puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah selembar. Umumnya yang berharga cukup mahal berupa koleksi dari masa Hindia-Belanda atau Nederlandsch-Indie, yang dikeluarkan oleh De Javasche Bank. De Javasche Bank adalah cikal bakal Bank Indonesia sekarang.

Itu pun dilihat dari nominal, kondisi, dan keunikan. Uang kertas yang berharga cukup tinggi biasanya bernominal besar seperti 500 dan 1000. Dulu hanya orang-orang kaya yang bisa merasakan uang ini. Bayangkan gaji orang kecil hanya belasan hingga puluhan rupiah per bulan.

Bila uang itu sudah kumal atau lecek, tentu berharga lebih murah ketimbang uang yang masih cukup bagus. Begitu pun uang yang bernomor seri unik atau ada imbuhan kata 'Specimen'. Hanya kolektor atau numismatis berkantong tebal yang mampu memiliki koleksi seperti itu.

Harga koleksi akan bertambah mahal bila sudah disertifikasi atau digrading. Di kalangan numismatis dikenal dengan istilah PMG (Paper Money Guaranty). Nilai PMG antara 1 sampai 70. Jadi makin tinggi nilai, berarti kondisi koleksi semakin bagus.

Sekadar gambaran, koleksi dengan PMG 45 tentu lebih rendah daripada PMG 55. Perlu diketahui untuk mendapatkan nilai PMG kita harus membawa uang tersebut ke agen di Indonesia. Lalu dibawa lagi ke luar negeri karena numismatis di sanalah yang mampu memberikan grading. Entah berapa biaya PMG, beberapa tahun lalu sih saya dengar 350 ribu.

Gambaran harga koleksi dalam kondisi bagus/kiri dan kurang bagus/kanan (Sumber: tangkapan layar tokopedia)
Gambaran harga koleksi dalam kondisi bagus/kiri dan kurang bagus/kanan (Sumber: tangkapan layar tokopedia)

Kolektor pemula

Buat kolektor pemula sebaiknya mengumpulkan atau membeli uang yang masih berharga murah. Lalu seberapa mahal uang kertas seperti gambar di atas? Menurut penelusuran di tokopedia, ada yang berharga belasan ribu, ada yang berharga di atas 30 ribu. Sekali lagi, harga tergantung kondisi.

Dalam foto terlihat penjual mencantumkan kata 'bekas' atau 'layak' pada koleksi. Dengan pengamatan sekilas pun sebenarnya kita sudah tahu kondisi tersebut.

Nah buat kolektor pemula sebaiknya memperhatikan beberapa hal dalam berkoleksi. Pada tahap pertama mulailah dengan koleksi yang apa adanya. Setelah kita punya uang, gantilah dengan kondisi yang lebih bagus.

Buat gambaran saja, koleksi uang kertas memiliki beberapa grading. Yang paling bagus disebut Uncirculated atau Unc. Ini pun masih diberi imbuhan aUnc atau Unc -, yang dimaksud almost Unc (hampir Unc). Di bawah Unc ada EF atau XF (Extra Fine), selanjutnya VF (Very Fine) dan F (Fine). Sebenarnya di bawah F ada lagi seperti P (Poor) atau jelek. Namun kondisi P hanya dikoleksi apabila koleksi tersebut benar-benar langka.

Sekali lagi, buat Anda yang mulai gemar berkoleksi uang kertas perhatikan hal-hal berikut:

  • Kertas: apakah kaku, mulus, lecek, sobek, kotor, ada noda, atau ada lipatan.  
  • Sudut: apakah keempat sudut masih runcing ataukah sudah tumpul.
  • Nomor seri: apakah biasa ataukah unik seperti angkanya berurutan atau angka kembar.
  • Warna: apakah masih cemerlang ataukah sudah redup.

Berkoleksi uang kertas memerlukan proses. Mungkin kita terganjal masalah keuangan. Yang penting, berkoleksi harus disesuaikan dengan kemampuan kita.

Gambaran uang kertas dalam kondisi kurang bagus karena kotor dan ada bekas lipatan (Dokpri)
Gambaran uang kertas dalam kondisi kurang bagus karena kotor dan ada bekas lipatan (Dokpri)

Kalau ingin membeli secara online, perhatikan si penjual. Ada yang pedagang numismatik sungguhan sehingga mereka tahu harga pasaran dengan menyebut grading. Ada pedagang abal-abal yang memasang harga mahal untuk koleksi yang masih muda, kondisi kurang bagus, dan masih banyak terdapat di pasaran. Rupanya mereka banyak bermimpi dan termakan berita hoaks.

Silakan ikut beberapa grup numismatik di media sosial atau grup jual beli uang kuno. Untuk grup jual beli uang kuno ada pedagang, ada juga masyarakat awam yang asal ingin jual. Berani tawar berapa atau harga tertinggi angkut, begitulah postingan mereka. Padahal koleksi yang diposting dalam kondisi kurang bagus dan berharga cukup murah.

Selamat berkoleksi. Mulailah sedikit demi sedikit.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun