Sri Sultan HB IX pula yang menciptakan panggilan 'Kak' kepada pembina. Saat ini panggilan 'Kak' sudah familiar di kalangan pramuka. Sapaan salam pramuka, juga diciptakan Sri Sultan HB IX.
Ada kejadian unik, kata Pak Baha, dalam kursus mahir di Puro Pakualaman, HB IX menjadi 'kuda' bagi peserta lainnya. Ini tentu membuat canggung peserta karena HB IX adalah Raja Yogyakarta. Bahkan tidak segan-segan HB IX mengantar pulang anak-anak pramuka yang selesai latihan.
Kompetitor
Menurut Pak Deden, sosok HB IX sangat luar biasa karena perkembangan anggota pramuka sangat pesat. Sejak lama pendidikan pramuka ada di sekolah. Namun sayang, tidak semua pendidik memiliki kecakapan pramuka.
Pak Deden tidak menyangsikan kalau jumlah pramuka semakin menurun. Di tingkat SD mungkin masih biasa, namun jumlah anggota tergerus di tingkat SMP dan SMA. Ini karena di sekolah mulai ada kompetitor, seperti beberapa kegiatan ekstrakurikuler (baris-berbaris, palang merah remaja, dll).
Seusai acara webinar, pihak museum mengadakan kuis melalui tautan link yang dibagikan. Para peserta boleh mengikuti kuis. Ada sepuluh pertanyaan kuis, tentu saja berkenaan dengan HB IX dan Pramuka.
Sekitar 100 peserta berpartisipasi dalam kuis, termasuk saya tentunya. Sungguh beruntung, satu per satu jawaban berhasil saya selesaikan. Ternyata jawaban saya benar semua.Â
Namun karena mouse saya agak bermasalah dalam mengklik, jadi saya agak terlambat. Jadilah saya di peringkat ketiga.
Buat masyarakat yang ingin mengunjungi Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, silakan mengajukan surat permohonan kepada kepala museum. Maklum museum itu terletak di komplek Istana Kepresidenan Bogor.Â
Pengunjung harus berpakaian rapi. Perlu diingat, museum tutup setiap Senin dan hari libur nasional. Tiket masuk gratis. Lihat lebih lanjut di https://balaikirti.kemdikbud.go.id atau https://museumkepresidenan.id.***