Untuk pertama kalinya Indonesia merebut medali emas cabor bola basket dalam perhelatan SEA Games 2022 di Vietnam. Dalam pertandingan akhir, Indonesia mengalahkan Filipina sebagai juara bertahan.
Buat Indonesia, ini menjadi catatan sejarah prestasi baik. Buat Filipina, inilah momen kesedihan karena sebelumnya merebut medali emas 13 kali berturut-turut sejak 1991.
Indonesia sendiri berpartisipasi di SEA Games sejak 1977. Jadi setelah 45 tahun baru pernah merebut medali emas. Sebelumnya hanya perak atau perunggu. Sungguh semangat 45.
Prestasi baik Indonesia tentu saja tidak luput dari kehadiran beberapa pemain naturalisasi. Saya baca di sejumlah media, ada tiga pemain naturalisasi. Tentu saja termasuk banyak, karena jumlah pemain bola basket hanya enam orang. Coba yah kalau sepak bola diisi enam pemain naturalisasi, bisa jadi juara Asia, hehehe...
Semoga Indonesia bukan hanya Raja Asia Tenggara, tetapi akan menjadi Raja Asia. Sebentar lagi kita akan mengikuti kejuaraan bola basket Asia. Apalagi di Asia ada tiga 'macan basket', yakni Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Papan Atas
Era 1960-an Indonesia pernah bercokol di papan atas bola basket Asia loh. Â Salah satu legenda terbaiknya adalah Sony Hendrawan (Liem Tjien Siong). Sony bahkan diakui sebagai salah satu pencetak angka terbanyak dan pemain terbaik Asia era 1960-an.
Dalam era Sony, Indonesia menjad peringkat ke-2 Ganefo 1 1963 dan Ganefo 2 1966. Filipina yang juara Asia kita kalahkan. Sayang kemudian kita kalah dari Tiongkok di babak final. Nama Sony Hendrawan kemudian diabadikan untuk piala bagi pemain terbaik IBL.
Menurut laman IBL dan Perbasi, Â tim Australia pun pernah ditumbangkan saat Pra Olimpiade Meksiko 1968. "Kami harus main cepat lawan Australia sebab postur mereka tinggi," ujar Sony.
Pada 1967 Sony terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korsel. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang.