Kalau ingin mengenal dunia, membacalah. Sebaliknya kalau ingin dikenal dunia, menulislah. Kata-kata itu masih terngiang di telinga saya. Maka boleh dibilang menulis menjadi sebagian mata pencarian saya. Dulu saya sering menulis di berbagai media cetak dengan berbagai topik. Itulah kelebihan kalau membaca banyak buku dari berbagai genre.
Setelah media cetak sekarat karena terdesak media internet, maka saya mulai menulis di blog pribadi dan blog publik. Yah, sekadar kepuasan batin untuk mencerdaskan masyarakat. Apalagi tulisan saya berisi konten positif.
Sayang memang, memiliki perpustakaan pribadi yang rapi dan baik memerlukan modal cukup besar. Ada ruangan di bagian atas rumah cukup luas. Sedihnya, kalau hujan hampir selalu bocor. Semoga saya bisa mendapatkan dana untuk memperbaiki rumah dan membeli rak buku yang cukup tinggi. Soalnya selama ini kebanyakan rak buku yang saya miliki berukuran rendah tiga tingkat. Kalau lima tingkat, pasti akan menghemat ruangan.
Buku-buku yang sering saya pakai, saya tempatkan terpisah. Tentu agar mudah dicari. Oh ya, selain buku saya punya ratusan makalah. Dulu saya sering mengikuti seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan ilmiah lain. Makalah-makalah itu sudah saya klasifikasi dan masih ditempatkan dalam kontener.
Kalau rumah sudah rapi, mungkin perpustakaan pribadi saya bisa dipakai untuk berdiskusi atau berkegiatan yang positif. Tapi entah kapan bisa terujud.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H