Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Apipunktur dan Apiterapi, Terapi Sengat Lebah

11 Mei 2022   06:08 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:14 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terapi sengat lebah (Sumber: thehealthage melalui beritasatu.com)

Pengobatan menggunakan sengat (bisa) lebah dikenal sebagai apipunktur. Apipunktur memanfaatkan bee venom dan metode akupunktur. Pelopor apipunktur adalah bangsa Tiongkok. Kalau dalam akupunktur digunakan jarum halus terbuat dari logam, maka dalam apipunktur taring lebah berfungsi sebagai jarum. Lebah yang digunakan dalam terapi ini adalah jenis Apis mellifera dan Apis cerana.

Sengat lebah sangat baik untuk menormalkan segala aktivitas pembuluh darah dan saraf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sengat lebah mengandung melitin, apamin, peptida 401 (MDC), inhibitor protease, dan norepinephrine.

Apiterapi secara umum bermanfaat untuk meredakan gangguan rematik, masuk angin, flu, salah urat, hingga penyakit berat, seperti darah tinggi, diabetes, dan kanker. Cara ini pun diklaim efektif untuk mengobati penyakit degeneratif, seperti stroke. 

Dalam praktik apipunktur, sengat lebah dimasukkan ke dalam tubuh dengan dua cara, yakni langsung (direct bee sting) dan lewat suntikan berisi racun lebah.  Jumlah sengatan yang diberikan kepada pasien tergantung pada jenis penyakit dan dilakukan pada titik-titik tertentu. 

Bacaan lebih lanjut lihat:

[Satu]

[Dua]

[Tiga]  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun