Alih-alih menemukan arca Durga, Tim BPCB justru menemukan kepala angsa berbahan batu bata pada sudut candi arah utara-timur. Dalam ikonografi (seni arca kuno) Hindu, angsa adalah wahana (kendaraan tunggangan) Dewi Saraswati, isteri Dewa Brahma. Nah, bagaimana hubungannya dengan candi yang beraliran Siwais, kita tunggu kajian tim arkeologi. Â
Dalam penggambaran, wahana merupakan lambang sekaligus emblem dari dewa/dewi yang diangkutnya. Nah, angsa yang dikendarai Dewi Saraswati itu melambangkan kebijaksanaan, kecantikan, dan keindahan.
Konfigurasi arca
Dalam percandian Siwa, arca Siwa atau simbol yang mewakilinya berupa lingga--yoni, Â merupakan arca utama yang ditempatkan di dalam bilik utama. Arca utama tersebut, biasanya didampingi sejumlah arca lain yang dikenal dengan sebutan parswadewata, terdiri atas Agastya di selatan, Ganesha di barat, dan Durga di utara. Â Konfigurasi tokoh-tokoh keluarga Dewa Siwa tersebut tampaknya hanya terdapat di Jawa, karena di India sebagai negeri asal Hindu, Agastya tidak ditempatkan dalam percandian Siwa. Demikian menurut laman BPCB Jawa Tengah.
Rencananya ekskavasi yang melibatkan komunitas dan warga akan dilakukan setelah panen tebu. Maklum Situs Srigading terletak di perkebunan tebu milik warga. Semoga ada hasil yang akan memperluas wawasan sejarah Nusantara.***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H