Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menurut Tokoh Wayang Arjuna, Perang adalah Suka Cita Bergelimang Darah

1 Maret 2022   07:04 Diperbarui: 1 Maret 2022   07:06 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu orang-orang tua kita mengenal peribahasa "Kalah jadi abu, menang jadi arang". Artinya, pertengkaran tidak akan menguntungkan pihak mana pun. Akankah perang terus terjadi? Kapan ada perdamaian permanen, bukan perdamaian temporer?

Di Jakarta, dialog antara Arjuna dengan Kresna tergambar dari Patung Arjunawijaya dekat kawasan Monas. Patung itu juga dikenal dengan sebutan Patung Kuda. Semoga mengingatkan kita akan dampak negatif dari perang.

Sekali lagi, kita harus belajar dari BG. BG bersifat kekal abadi dan universal, artinya berlaku pula untuk manusia masa kini. BG menggambarkan perang fisik itu tidak perlu karena menghasilkan kesia-siaan. Perang terberat adalah menegakkan kebenaran dan keadilan. Sebagaimana ucapan Kresna, kita tidak boleh mundur dan kita harus menjalankan tugas dengan hati yang tulus, jujur, dan sebaik-baiknya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun