Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wow, Ada Temuan Lempengan Kuningan Kuno dengan Inskripsi Arab dan Serbuk Emas di Situs Bongal

22 Februari 2022   17:05 Diperbarui: 23 Februari 2022   08:48 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa-sisa fauna hasil penelitian 2021 (Sumber: Pak Ery Soedewo melalui materi Pak Fadhlan pada webinar 12 Februari 2022) 

Hingga saat ini Situs Bongal di Tapanuli Tengah masih digali oleh tim arkeologi. Beberapa hari lalu tim menemukan koin Tiongkok, manik-manik, dan batu giok.

Kemarin, 21 Februari 2022, tim menemukan lempengan kuningan kuno yang bertuliskan inskripsi Arab dengan timah hitam. Wow. Tempat temuan TP 8 pada kedalaman 300 cm. Tulisan tersebut belum terbaca.

Tim menemukan juga potongan kayu yang diduga sisa komponen perahu. Temuan lain berupa serbuk emas hasil dulang.

Tambahan ragam temuan dari Situs Bongal tentu akan memperkaya narasi sejarah. Direncanakan, penggalian akan berakhir pada 28 Februari 2022. Dalam sisa waktu, mungkin saja masih ditemukan berbagai artefak dari dalam tanah atau tanah berair di sana.

Sisa-sisa fauna hasil penelitian 2021 (Sumber: Pak Ery Soedewo melalui materi Pak Fadhlan pada webinar 12 Februari 2022) 
Sisa-sisa fauna hasil penelitian 2021 (Sumber: Pak Ery Soedewo melalui materi Pak Fadhlan pada webinar 12 Februari 2022) 

Direkam dan diberi label

Ekskavasi atau penggalian arkeologis dikerjakan dengan metode dan teknik khusus. Temuan-temuan itu direkam dalam bentuk foto, gambar, dan video. Setiap benda temuan dan kotak galian diberi label.

Arkeolog memang tidak sembarang menggali seperti tukang gali tanah. Tanah dikupas sedikit demi sedikit untuk memastikan ada tidaknya temuan. Setiap ada temuan baru, pekerjaan dihentikan sementara. Selanjutnya direkam dan terakhir diangkat ke luar kotak galian.

Di luar kotak galian, temuan tersebut dicuci dan diberi label. Kemudian diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Tidak peduli temuan itu bagus atau jelek, yang penting mengandung data ilmu pengetahuan.

Karena berasal dari kotak galian, tentu ada konteks sejarah. Lain halnya benda sejenis milik kolektor. Hanya sekadar benda antik yang tidak memiliki narasi sejarah.

Pekerjaan tersulit adalah menafsirkan temuan-temuan tersebut. Sekadar gambaran sebagaimana tulisan-tulisan terdahulu, di Situs Bongal ditemukan papan kayu bertulisan, ijuk, keramik Tiongkok, keramik Iran, manik-manik, koin dari beberapa negara, batu giok, prasasti logam, dan pondasi kayu.

Temuan serbuk emas pada 2021/tanda panah (Sumber: Pak Ery Soedewo melalui materi Pak Fadhlan pada webinar 12 Februari 2022)
Temuan serbuk emas pada 2021/tanda panah (Sumber: Pak Ery Soedewo melalui materi Pak Fadhlan pada webinar 12 Februari 2022)

Beragam temuan ini tentu menarik. Hasil kajian akan tergantung temuan-temuan lain dan kemampuan para peneliti. Mungkin saja dulu ada dermaga kayu karena ada pondasi kayu. Jadi banyak kapal dagang asing bersandar di sana. Dengan kata lain dulu ada pelabuhan kuno di Bongal.

Banyak kapal asing datang ke Bongal untuk mencari emas. Emas-emas itu ditukar dengan barang-barang seperti keramik. Mungkin begitulah tafsiran lain.

Yang jelas, kita harus menunggu sampai penggalian selesai pada 28 Februari 2022. Setelah itu identifikasi, klasifikasi, dan analisis akan dilakukan di kantor. Jika dirasa cukup lengkap, akan dilakukan publikasi---dengan menyertakan penelitian-penelitian terdahulu---lalu menyajikan untuk masyarakat sebagai pertanggungjawaban ilmiah.***

   

 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun